BANDUNG memang surganya kuliner. Terbukti dengan banyaknya makanan enak yang tersedia di kota ini. Salah satunya, sop buntut. Bukan sembarang sop buntut, karena ini menggunakan resep warisan keluarga.
Sop Buntut Pak Iing terletak di Jalan Pelajar Pejuang 45 No 104. Resto ini menawarkan menu kuliner yang berbeda. Penggemar sop buntut mungkin lazim dengan daging yang berwarna hitam bila menyantap makanan itu. Tapi tidak di tempat ini, dagingnya berwarna merah dengan kuah yang bening.
Bukan karena dimasak setengah matang, tapi daging yang merah meski sudah dimasak menjadi keunikan sop buntut itu. Menurut sang pemilik, Bagus Karyanegara, ada teknik yang membuat daging itu tetap merah meski matang. ”Justru bukan mentah, tapi kita masak dengan teknik khusus yang juga resep keluarga,” tukas Bagus saat ditemui di restorannya belum lama ini.
Ya, resep keluarga. Itu yang membuat pria 46 tahun tersebut mendirikan resto sop buntut berdasarkan warisan keluarga. Bahkan, nama restorannya diambil dari nama sang ayah, karena dirinya ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Tak hanya itu, walaupun disajikan matang dan masih panas, konsumen tidak akan merasakan mangkok yang panas layaknya di restoran lain. ”Ga panas kan? Itu juga ada resepnya, cuma menjadi secret recipe restoran ini,” sahut Bagus.
Daging yang digunakan pun daging lokal. Tiap harinya dibutuhkan 20 ton daging untuk melayani para konsumen. Harga sop buntut ini tergolong murah. Dengan mengeluarkan kocek Rp 37 ribu, Anda sudah akan menikmati rasa sop yang enak juga mengenyangkan. Resto ini juga menyediakan paket yang lebih murah untuk memuaskan para pecinta sop buntut.
Dirinya kembali menegaskan, bahwa keunikan sop buntutnya berbeda dari yang lain karena sudah diwariskan turun temurun. ”Yang punya usaha adalah orang tua, tapi yang ngelola saya. Setiap makan sop buntut warnanya item, tapi saya warnanya merah, merah tapi empuk. Itu merupakan resep warisan yang ke 3,” ungkap pria yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kota Bogor ini. (vil/fik)