MUSIK pop Sunda bisa menumbuhkan rasa cinta masyarakatnya terhadap budaya. Meski gaungnya kini kurang menggema, musik pop Sunda tetap eksis. Namun, yang paling penting adalah pelestarian budaya melalui sejumlah instrument musik.
Menurut Pengamat Musik Sunda Herry KS, industri musik pop Sunda saat ini bukan meredup. Melainkan, hanya kurang terekspos oleh para awak media.
Tetapi, dia menegaskan bahwa regenerasi penyanyi pop Sunda cukup baik. ’’Lihat saja tayangan di televisi lokal, banyak penyanyi datang dan pergi. Ini bagus, kita tidak bicara kualitas, yang penting responsnya sudah bagus. Sebab, untuk menjadi penyanyi pop Sunda kan nggak sulit,’’ jelasnya kepada Bandung Ekspres baru-baru ini.
Dia menjelaskan, produktivitas lagu Sunda saat ini cukup baik. Meski memang tidak seramai dulu. Penyebabnya adalah distributor musik pop Sunda yang gulung tikar. Hal ini merupakan salah satu impact dari fenomena pembajakan kaset.
Selain itu, kata Herry, peralihan selera pasar tampaknya tengah bergeser. Pasar lagu pop Sunda dirasakan memang sedang lesu, baik dari sisi pembeli maupun produsennya. Dengan kondisi seperti ini, semua pihak dari artis, distributor dan produser harus berperan aktif melahirkan inovasi yang dapat mendongkrak kembali penjualan musik pop Sunda.
”Untuk mengembalikan kembali kejayaan musik pop Sunda, semua pihak harus lebih berkreatif. Diharapkan seluruh awak media juga untuk membantu mengekspose kepada masyarakat, khususnya Jawa Barat,” katanya.
Dia menambahkan, ada salah satu penyanyi pop Sunda yang sering manggung di luar negeri yakni, Rika Rafika. Dia merupakan salah seorang penyanyi generasi baru tradisional Sunda. Rika hadir, tatkala musik pop Sunda sedang tak se-booming dulu. ’’Oleh karena itu, justru tantangan itulah harus yang dijadikan sebagai motivasi bagi dia kini,’’ tandasnya. (kha/tam)