Dendam Positif Berbuah Omzet Ratusan Juta

Saat itu, dia baru kelas XI SMA. Dia dan pacarnya mencoba berbisnis ayam tulang lunak bernama Ayam Razet, yang artinya rusak dalam bahasa Sunda. Logonya dibuat sesuai nama—ayam menggunakan dua tongkat, dengan kaki pincang dan diperban. Saat hendak grand opening, Mitha pulang ke rumah untuk mengambil pisau. Namun nahas, di perjalanan, Mitha jatuh dari motor. Lokasi jatuh tepat di seberang Rumah Sakit Borromeus, Jalan Ir H Djuanda. Mitha sampai dapat enam jahitan.

’’Selesai pulih, aku ke sekolah persis kayak logo Ayam Razet. Kaki diperban, pincang, pakai tongkat di kanan-kiri. Aduh, malu banget,’’ tuturnya.

Setelah kejadian itu, dia mendapat pelajaran berharga. Bahwa logo adalah doa. ’’Jadi kita jangan sembarangan bikin logo,’’ terang alumni Young Entrepreneur Academy (YEA) ini.

Seiring dengan bisnisnya yang semakin berkembang, Mitha bersikeras akan tetap berjualan secara online, yakni melalui Instagram dan Twitter @voriasocks. Dia menilai, sistem online lebih mudah dikerjakan. Selain itu, Instagram lebih menjual karena bersifat visual. Mengenai desain kaos kaki dan konsep, Mitha memang merumuskannya sendiri. Adapun pemasarannya kini sudah sampai ke Malaysia, Brunei Darussalam, hingga Negeri Paman Sam, Amerika Serikat.

Di akhir perbincangan, Mitha menjelaskan arti sukses bagi dirinya. Menurut dia, sukses itu bukan bergelimang harta. ’’Tapi sukses itu, bagaimana kita bisa bermanfaat bagi orang lain,’’ tandasnya. (tam)

Tinggalkan Balasan