CIMAHI – Kemacetan yang selalu terjadi di sekitar pintu rel Kerata Api Stasiun Barat dan Timur menjadi sorotan warga Kota Cimahi. Pasalnya, dua pintu rel Kerata Api tersebut membelah jalanan utama di Kota Cimahi.
Siti Fajrin, warga Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah menuturkan, saat penutupan dua pintu rel kereta api tersebut karena kereta lewat, sering mengakibatkan antrian kendaraan yang cukup panjang. Bahkan sering menimbulkan kemacetan yang cukup parah, apalagi saat akhir pekan. ”Dengan seringnya kereta lewat otomatis pintu perlintasan tersebut ditutup dan akhirnya mengundang antrian kendaraan yang cukup panjang,” tuturnya.
Dia berharap pemerintah bisa mencarikan solusinya untuk mengatasi permasalahan lalu lintas tersebut. Sehingga aktivitas warga tidak terganggu akibat terkendala kemacetan lalu lintas. Salah satunya dengan dibuatkannya jembatan layang (fly over) atau jalan di bawah tanah (under pass), untuk memperlancar arus lalu lintas yang menuju ke Jalan Baros atau ke jalan Sriwijaya. Jika pemerintah bisa merealisasikan hal itu, akan menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kemacetan yang sering terjadi di dua pintu rel kereta api tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Cimahi Erik Yudha Buana mengatakan, antrian panjang kendaraan di dua pintu rel kerata api tersebut menjadi salah satu perhatian dari Pemkot Cimahi untuk mencarikan solusinya. Namun dengan keterbatasan anggaran yang ada Cimahi belum memungkinkan untuk membangun fly over atau underpass dengan dana APBD. ”Jika mengandalkan dana APBD Kota Cimahi rasanya cukup sulit,” katanya.
Selain itu, jika di daerah tersebut dibangun jalan layang, ada kendala pembebasan lahan yang harus dilakukan, karena kedua pintu rel kereta api tersebut letaknya berada di kawasan militer. Salah satu solusinya adalah dengan pembangunan under pass. ”Kami sudah mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah pusat untuk membangun under pass di dua pintu rel kereta api tersebut, supaya bisa menjadi solusi atas kemacetan di sana,” katanya.
Selain mengajukan kepada pemerintah untuk membangun under pass, pihaknya juga mencoba menyampaikan kepada pemerintah supaya ada penambahan jembatan yang melintasi jalan tol di Leuwi Gajah karena sudah tidak mampu lagi menampung volume kendaraan. ”Usulannya sudah kami sampaikan kepada pemerintah supaya bias membantu Kota Cimahi dalam penambahan sarana lalu lintas seperti under pass dan fly over, karena jika mengandalkan APBD Kota Cimahi masih belum memungkinkan karena dibutuhkan biaya yang cukup besar, kami masih menunggu apakah usulan tersebut bisa terealisasi atau tidak,” pungkasnya. (mgc1/fik)