[tie_list type=”minus”]Ramaikan Festival Batik Nusantara[/tie_list]
BANDUNG – Melukis batik di atas kain sutra, menjadi sebuah kreasi yang coba dibuat oleh Etsa Rahma Devi. Kecintaannya terhadap seni lukis, menginspirasinya untuk membuat inovasi melukis pada media kain.
Sejak awal 2015, lebih dari 50 motif batik telah dia hasilkan. ’’Saya cuma berpikir, seandainya ada orang yang mau memakai karya kita pasti bangganya luar biasa. Tapi,bagaimana orang bisa menikmati karya kita. Lalu saya terpikir untuk melukis pada media kain untuk kerudung dan scraft,’’ ungkapnya di sela-sela Festival Batik Nusantara, kemarin (16/4).
Dia mengaku, bisa memproduksi tiga memproduksi kerudung batik lukis per harinya. Itu pun, disesuaikan dengan motif serta kesulitan yang dilalui.
Selama ini, kata dia, menggunakan beragam jenis kain. Di antaranya sutra, tenun, katun, rayon, chiffon dan scraft. Setiap motif batik yang dihasilkan biasanya mengambil tema bunga dan abstrak. Sedang, untuk pembuatannya hanya satu kain untuk setiap motif.
Disinggung kesulitan pembuatan kerudung batik lukis, Rahma mengatakan, pengaplikasian motif pada media kain tak semulus yang dibayangkan. Sebab, cat yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis kain. Tak jarang dia gagal. Faktor penyebabnya, cat tidak klop dengan kain.
Kini, label The Art of Etsa: batik hasil tangannya terpajang di Festival Batik, Bordir, dan Tenun Nusantara yang berlangsung di Graha Manggala Siliwangi. Tidak hanya kerudung dan scraft, dia juga mencoba mengaplikasikan lukisannya pada beberapa baju.
Harga untuk batik kerudungnya sangat variatif tergantung dari jenis kain. Namun, setiap pengunjung bisa membeli batik kerudungnya mulai harga Rp 75.000 hingga Rp 500.000 sesuai jenis kain kerudungnya.
’’Kalau kerudung berbahan biasa kami pasang harga mulai dari Rp 75.000 tapi kalau untuk kain sutra harganya mulai dari Rp 250.000 sampai Rp 500.000,” pungkasnya. (mg11/rie)