Pilkades Berjalan Meriah

 Bupati Minta yang Protes Ikuti Aturan

SOREANG – Pelaksanaan Pilkades serentak digelar di 48 Desa yang ada di 23 Kecamatan di Kabupaten Bandung, kemarin (5/4). Untuk sementara, sudah ada 10 pemenang kepala desa yang sudah dinyatakan menang. (selengkapnya lihat grafis).

grafis - bandung ekspresSejak Januari, Panitia Pelaksana Pemilihan dan Pelantikan Pilkades (P4KD) memang telah melakukan tahapan-tahapan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Menurut Sekretaris P4KD Desa Pamekaran Panca Ariwibawa, pelaksanaan pilkades di desa tersebut sejak tahapan awal berjalan dengan sangat kondusif.’’Alhamdulillah semua tahapan telah dilaksanakan dan berjalan lancar, pendistribusian surat suara ke tiap TPS pun berjalan lancar,’’ ujarnya ketika di temui disela persiapan pendistribusian surat suara di kantor Desa Pamekaran, kemarin (4/4).

Total hak pilih di desa tersebut adalah 8.746 orang yang terbagi di 18 TPS. Dari sekian banyak hak pilih, menurut Panca, semuanya telah mendapatkan surat panggilan pemungutan suara. ’’Semua sudah mendapat panggilan, namun jika ada yang berhalangan hadir ke TPS akibat sakit. Maka panitia akan menjemput bola ke rumahnya,’’ ujarnya.

Berdasarkan pantauan, Bupati Bandung Dadang M Naser ,Wakil Bupati Deden R Rumaji beserta rombongan kepala SKPD dan dewan meninjau ke TPS 4 Desa Pamekaran.

Menurut Dadang Naser,dia beserta rombongan memang akan meninjau ke beberapa lokasi TPS untuk memastikan semua berjalan dengan aman dan lancar. ’’Situasi pilkades serentak ini alhamdulilah kondusif, walaupun kemarin ada yang protes-protes seperti Lagadar. Itu adalah eror di calon,’’ ungkap Dadang.

Untuk yang protes tersebut, Dadang mempersilakan jika memang ingin melanjutkan hingga jalur hukum. Namun proses pilkades akan tetap berjalan.

Dadang mengatakan, antusiasme masyarakat yang ingin menjadi kepala desa cukup tinggi. Meskipun ada beberapa incumbent yang menjadi calon dan dianggap pesaing berat. Sementara anggaran untuk pilkades tahun ini murni dari APBD,dengan penghitungan Rp 7.500 per orang.

’’Ini cukup untuk sebuah panitia karena dari jumlah hak pilih dikali sekian. Jumlah itu, untuk keperluan kartu suara, sosialisasi, dan untuk sekedar mamin panitia. Itu sudah cukup,’’ ungkapnya.

Dia mengatakan, Pilkades serentak itu memang merupakan kali pertama di Kabupaten Bandung. Maka pemerintah telah melakukan berbagai upaya agar bisa menyukseskan perhelatan tersebut. Di antaranya, sejak awal telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat termasuk masalah anggaran yang tidak lagi melibatkan anggaran desa. ’’biasanya suka ada iuran para calon kepala desa. Namun untuk kali ini tidak ada,’’ jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan