Coca – Cola Garap Investasi Rp 6,5 T

Perbesar Kapasitas Pabrik di Bekasi

BEKASI – Produsen minuman berkarbonasi asal Amerika Serikat, The Coca-Cola Company (TCCC), menambah dua lini produksi baru di pabrik Cikedokan, Bekasi, Jawa Barat. Penambahan tersebut termasuk bagian dari investasi USD 500 juta atau Rp 6,5 triliun yang disiapkan dalam 3-4 tahun mendatang.

Chairman dan CEO TCCC Muhtar Kent melihat Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan dan merupakan salah satu motor pertumbuhan untuk meraih target-target Coca-Cola pada masa depan. ’’Investasi ini akan membantu menangkap peluang untuk terus berkembang di Indonesia,’’ kata Kent saat peresmian lini produksi baru di Cikedokan Plant kemarin.

Menurut dia, pembangunan dua lini produksi baru itu adalah langkah awal realisasi investasi USD 500 juta yang direncanakan Coca-Cola di Indonesia pada 3-4 tahun mendatang. Langkah tersebut diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan bisnis Coca-Cola di pasar Indonesia. ’’Ini akan menambah total nilai investasi yang mencapai USD 1,2 miliar selama 25 tahun terakhir,’’ tuturnya.

Penambahan investasi USD 500 juta itu bakal dimanfaatkan untuk mendukung akselerasi perluasan sistem produksi, penyimpanan, infrastruktur pengadaan minuman dingin, serta menciptakan efek pada penyerapan tenaga kerja lokal, baik secara langsung maupun tidak langsung. ’’Diperkirakan menyerap 60 ribu hingga 135 ribu tenaga kerja baru dalam 3-4 tahun nanti,’’ ujar Kent.

Group Chairman Coca-Cola Amatil (CCA) Davis Gonski menyatakan, dua lini produksi tersebut merupakan komitmen Coca-Cola untuk menggenjot peningkatan jumlah pelanggan dan konsumen di Indonesia. Termasuk memperkuat kerja sama dengan beberapa mitra usaha. ’’Kami berkomitmen terus-menerus membangun kerja sama dengan para mitra, pelanggan, dan konsumen kami di Indonesia,’’ ungkapnya.

Dalam tiga tahun terakhir, Coca Cola Amatil Indonesia meresmikan 18 lini produksi baru, menempatkan 150 ribu lemari pendingin, dan membangun tiga pusat distribusi raksasa untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lokal. Total nilai investasinya lebih dari USD 300 juta. ’’Terus bertambahnya investasi ini menunjukkan bahwa kami percaya dengan pasar di Indonesia,’’ tegas Gonski.

CCA adalah perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan minuman di bawah lisensi The Coca-Cola Company. Di Indonesia, CCA mempekerjakan lebih dari 8.000 pekerja lokal secara permanen dan 2.000-4.000 pekerja sementara sesuai dengan kebutuhan. ’’Banyak pihak yang telah memperoleh pendapatan dari hasil berbisnis dengan kami,’’ paparnya.

Tinggalkan Balasan