Mengikis Fase Kritis

Belanda v Turki

 AMSTERDAM – Laju Belanda di fase grup A Kualifikasi Euro 2016 seharusnya bisa berjalan mulus. Pasalnya, dari seluruh kontestan di grup A, hanya Oranje—julukan timnas Belanda yang tampil di Piala Dunia 2014. Prestasi Belanda di Piala Dunia 2014 pun lumayan bagus. Mereka sukses mencapai semifinal dan menempati peringkat ketiga.

Sayangnya, performa Belanda yang meledak-ledak di Brasil (host Piala Dunia 2014), mendadak antiklimaks setelah perhelatan empat tahunan itu usai. Dalam enam laga pasca Piala Dunia 2014, Oranje sudah menelan empat kekalahan. Sementara, dua kemenangan hanya bisa diraih melawan tim lemah Kazakhstan dan Latvia.

Imbasnya, posisi Belanda di fase grup Kualifikasi Euro 2016 pun kritis. Dalam empat pertandingan selama penyisihan grup, Wesley Sneijder dkk sudah menelan dua kekalahan. Posisi Guus Hiddink dan pasukannya pun mulai rawan. Sebab, mereka berada di peringkat ketiga klasemen.

Nah, Belanda bisa turun posisi jika mereka kalah dari Turki pada laga di Amsterdam Arena dini hari nanti (tayangan langsung RCTI pukul 02.45 WIB). Laga ini memang krusial bagi kedua tim. Sebab, gap poin keduanya sangat tipis. Belanda yang mengantongi enam poin, hanya unggul dua poin dari Turki yang sekarang berada di peringkat keempat.

Dua tim ini awalnya memang paling diunggulkan untuk lolos langsung ke Prancis. Faktanya, mereka justru tercecer di belakang Republik Ceko yang sudah mengumpulkan 12 poin, serta Islandia dengan koleksi sembilan poin.

Krisis di kubu Belanda makin parah menyusul absennya dua penyerang utama Robin van Perise dan Arjen Robben. Tidak bermainnya mereka membuat Hiddink bakal pusing untuk menentukan formasi permainan Belanda.

Jika memainkan pola 4-3-3, Van Persie dan Robben hanya perlu dipasangkan dengan striker dari Schalke 04, Klaas-Jan Huntelaar di lini depan. Namun dengan kondisi ini, Hiddink tampaknya akan memainkan pola 4-3-1-2 dengan memainkan Huntelaar sebagai striker berdampingan dengan penyerang muda PSV Eindhoven, Memphis Depay.

Sementara itu, pemain Galatasaray Wesley Sneijder akan menjadi penyerang lubang di belakang duet striker tersebut. Kalau formasi itu macet, Hiddink masih memiliki alternatif pada diri Bas Dost. Striker bertipe klasik tersebut, musim ini sedang mengalami puncak permainan bersama VFL Wolfsburg di Bundesliga.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan