COBLONG – Sanitasi merupakan aspek penting untuk menopang kesehatan dan kebersihan lingkungan. Hal ini menjadi salah satu aspek yang mendasari Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi percontohan untuk pembangunan serta perbaikan sanitasi. Pasalnya, dalam APBD 2015, dialokasikan dana sebesar Rp 611 miliar untuk sanitasi.
Angka ini lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang hanya didanai di bawah Rp 100 miliar. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjelaskan, pembenahan sanitasi ini merupakan komitmen semua pihak. Baik dari pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten dan kota. Hal itu dinilai penting karena sanitasi yang baik berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Sebab, berkaitan dengan pengelolaan air bersih, drainase, dan jamban bersih.
’’Dampak dari sanitasi ini sangat luar biasa. Penyelesaian sanitasi akan mengurangi biaya kesehatan,’’ tutur Heryawan kepada wartawan di sela acara diskusi di Gedung Sate, Kota Bandung, kemarin (25/3).
Pria yang akrab disapa Aher itu menjelaskan, selama ini kalimat kesehatan hadir dalam sifat kuratif dan rehabilitatif. Oleh sebab itu, orientasi dari kesehatan harus diseimbangkan dengan tindakan kesehatan lainnya. Untuk mencegah sakit dan mempertahankan orang sehat tetap sehat melalui kebersihan. ’’Tentu untuk mewujudkannya perlu sanitasi yang baik. Sehingga anggaran itu diarahkan pada kesehatan yang bersifat motif dan preventif,’’ ungkap dia
Menurut dia, Jabar masih dalam masa perbaikan sanitasi. Namun, di Indonesia belum ada satu provinsi atau kabupaten/kota yang sanitasinya mencapai 100 persen. ’’Tapi secara umum rata-rata kita secara nasional untuk air bersih 67 persen, akses sanitasi bersih secara umum sekitar 70 persen,’’ kata dia.
Kemudian dari aspek kesehatan, sanitasi menjadi tolok ukur dalam meningkatkan kualitas kesehatan. Bila sanitasi baik, maka kesehatan masyarakat akan lebih baik. Pasalnya, sanitasi dan drainase merupakan satu satunya aspek kebersihan yang harus diupayakan dalam program perbaikan di suatu daerah.
Hal tersebut dijelaskan HM Subhan, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Dirinya yang mewakili Menkes, di Gedung Sate, dalam kegiatan Advokasidan Horizontal Learning AHL Akopsi Bersama Provinsi Peduli Sanitasi.
Ada berbagai penyakit yang sudah puluhan tahun menjangkiti masyarakat. Seperti, DBD, diare, thypus dan lain-lain. Permasalahannya merupakan sanitasi yang buruk. ’’Bila sanitasi baik, maka penyakit penyakit seperti itu akan dieliminasi perlahan,’’ kata dia. (fie/tam)