COBLONG – PT Jabar Moda Transportasi atau JMT didorong untuk segera menyelesaikan penetapan trase pembangunan proyeknya. Yang mendesak mereka adalah Tim Fasilitasi Percepatan Pembangunan Monorel Bandung Raya yang digagas Pemprov Jawa Barat.
Asda Bidang Administrasi Setda Pemprov Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, pihaknya menargetkan akhir April ini selesai. Namun, di luar itu, salah satu dokumen yang cukup penting akan segera mendapat pengesahan dari Kementerian Perhubungan. ’’(Yakni) penetapan trase pembangunan monorel Bandung Raya ini,’’ kata dia belum lama ini.
JMT adalah perusahaan resmi yang ditunjuk Pemprov Jawa Barat dalam proyek pembangunan monorel Bandung Raya. Iwa berharap, JMT yang merupakan gabungan dari Panghegar Group yang diwakili PT Sarana Infrastruktur Indonesia (SII) dengan BUMD PT Jasa Sarana sudah mulai mencari mitra strategis.
’’Selain itu, kami berharap JMT juga sudah mencari sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek tersebut,’’ katanya.
Salah satu rekanan JMT yang cukup strategis, menurut dia, adalah konsorsium perusahaan Tiongkok yakni Chong Qing (Chongqing-HFY). ’’Dan untuk urusan pendanaan sudah mulai ada titik terang, karena perbankan dan kamar dagang Tiongkok sudah menyinergikan ini,’’ katanya.
Sementara itu, JMT optimistis trase pembangunan monorel Bandung Raya yang digagas oleh Pemprov Jawa Barat bisa dicapai sesuai target. ’’Memang tidak mudah, tapi kami akan terus berupaya semaksimal mungkin,’’ kata Dirut JMT Endi Roswendi.
Menurut Endi, saat ini, pihaknya berupaya mengajak Pemerintah Kota Bandung Bandung untuk menggabungkan proyek monorel dalam kota ke dalam proyek monorel Bandung Raya. Dia juga mengatakan, usulan tersebut sudah disampaikan pada Pemkot Bandung, tapi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sudah melangkah ke market sounding dan menggelar tender.
’’Kami mengusulkan untuk digabung saja proyeknya, karena tender mereka belum dapat pemenang,’’ kata dia. (ant/tam)