Darimana Asal Beras Miskin?

Raskin yang saat ini disalurkan ke masyarakat, berasal dari berbagai kota. Termasuk, Kota Bandung. Setiap kota metropolitan wajib mengirimkan raskin secara rutin tiap bulan. Dengan kuota yang besar itu, pasokan raskin di berbagai tempat bisa dipenuhi. Walaupun pemenuhannya secara bergilir. Mengingat, masa panen beras normalnya butuh waktu panen hingga empat bulan.

Proses pengolahan padi setelah panen, gabah atau beras yang belum digiling perlu dijemur selama tiga hari agar kering. Kemudian, beras digiling untuk dipisahkan dari kulit gabah dan isinya. Kondisi beras masih berwarna kusam saat digiling satu kali. Baru setelah penggilingan kedua, beras tampak putih bersih, karena kulit ari terkelupas sempurna. ’’Raskin itu hanya digiling satu kali. Setelah itu, langsung didistribusikan ke berbagai kota. Termasuk Bandung,’’ ungkap dia.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Bandung Elly Wasliah menyebut, Kota Bandung distribusi 900 ton raskin per tahun. Dia menjelaskan, untuk satu pagu, masyarakat miskin mendapat jatah 15 kilogram raskin. Ini dikirim setiap bulan secara rutin.

Berdasarkan laporan dari Bulog, Januari lalu raskin untuk 151 kelurahan sudah didistribusikan. Tepatnya 933. 825 kilogram. ’’Kalau misalnya ada kelurahan yang belum memperoleh raskin bulan Januari, harus segera lapor ke kami,’’ kata dia kepada Bandung Ekspres belum lama ini.

Berdasarkan data sejak 2013 lalu, Distan KP Kota Bandung mendistribusikan raskin ke 62. 255 penerima. Bila ada kerusakan beras berupa bulukan dan berkutu, Distan KP akan segera mengganti dengan beras yang baru dalam durasi waktu 2 x 24 jam. ’’Kalau kita selama tiga tahun ke belakang itu pagu 62. 255. Untuk data itu tidak boleh ditambah dan dikurangi,’’ kata dia. (fie/tam)

Tinggalkan Balasan