Ingatkan Pentingnya Lembaga Penyiaran Publik

Kema Telkom University Gelar Seminar Nasional 2- bandung ekspres
AMRI RACHMAN DZULFIKRI/BANDUNG EKSPRES
ABADIKAN MOMEN: Wakil Presiden Mahasiswa BEM Kema Universitas Telkom berfoto beserta Menko Eksternal dan Menteri Luar Negeri, berfoto bersama pembicara usai acara seminar nasional selesai.

BEM Kema Universitas Telkom Gelar Seminar Nasional

DAYEUHKOLOT – BEM Kema Universitas Telkom menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk ’Pentingnya Lembaga Penyiaran Publik Dalam Menciptakan Masyarakat Yang Terdidik, Intelektual, dan Berbudaya’ di Aula Fakultas Industri Kreatif, kemarin (7/3).

Seminar ini mengangkat permasalahan dan peran Lembaga Penyiaran Publik (LPP) di Indonesia. Dihadiri pembicara Moh. Arief S. Suditomo (Komisi I DPR RI), Hasto Kuncoro (Kepala RRI Kota Bandung), Iryani Sunisi (Kepala LPP TVRI Jabar), dan Dadang Rahmat Hidayat (mantan Ketua KPI Periode 2010 – 2013).

Dadang Rahmat Hidayat mengatakan, siaran TVRI dan RRI sebagai lembaga penyiaran publik masih belum menarik terutama di kalangan pemuda, namun menurutnya siaran dari kedua LPP itu cukup bermanfaat.

Menurut dia, saat ini sebagian besar penyiaran di Indonesia hanya menampilkan hiburan semata tanpa disertai informasi. ’’95 persen hiburan, ada yang menampilkan informasi pun informasi tentang hiburan,’’ ucap Dadang.

Sementara itu, Hasto Kuncoro memaparkan peranan RRI dalam membangun karakter bangsa. Dia menghimbau setiap LPP untuk memiliki independensi dan netralitas. Selain itu, dia juga mengimbau agar semua penyiaran harus bermanfaat. ’’Jangan hanya mengejar sensasi,’’ katanya.

Menurut dia pentingnya peran LPP untuk membangun karakter bangsa, juga memperkenalkan NKRI. ’’Melalui LPP kita bisa perkenalkan Indonesia hingga ke pelosok Nusantara,’’ ujarnya.

Dia mengaku kecewa dengan kekuatan penyiaran LPP di Indonesia. ”Sekarang masa perang informasi, dalam hal ini Indonesia masih lemah, jangan sampai NKRI terkikis,’’ tegasnya.

Sementara itu, Arief yang memiliki latar belakang sebagai pembaca berita di beberapa stasiun TV swasta mengajak masyarakat untuk mendukung TVRI dan RRI dalam melakukan penyiaran. ’’Kalau tidak bisa dukung secara langsung, coba dukung melalui twitter dengan mengungkapkan ketertarikan pada suatu acara siaran TVRI atau RRI,’’ anjurnya.

Dia juga mengaku sedang memperjuangkan LPP dengan menekan pemerintah untuk menyetujui RUU RTRI (Radio Televisi Republik Indonesia) di mana nantinya, TVRI dan RRI akan dilebur menjadi lembaga penyiaran nasional. (mg7/fik)

Tinggalkan Balasan