Pameran Budaya Aceh Jadi Magnet Mahasiswa

Latih Perempuan Menari Ratoh

COBLONG – Ratusan mahasiswa memadati lapangan basket kawasan tengah kampus ITB kemarin (6/3). Pasalnya, di sana terdapat pameran bertajuk Saweu Budaya yang menyajikan berbagai kuliner khas Aceh. Pengunjung dapat menikmati sejumlah makanan yang disajikan dalam Gelar Budaya Aceh itu. Di antaranya, Mie Aceh, Nasi Sayur Pliek, berbagai jenis Cane, dan Martabak Aceh.

Selain kuliner, dalam pameran kemarin (6/3) juga menampilkan kerajinan-kerajinan khas Aceh. Seperti, tas, kipas, topi. Bahkan, senjata khas berbentuk seperti belati bernama Rencong. Di situ juga ada beberapa stand yang memperkenalkan pariwisata Aceh.

Pameran yang bertujuan mengenalkan Aceh pada masyarakat luas tersebut diselenggarakan oleh Unit Kebudayaan Aceh (UKA) ITB kepada warga yanga ada di Bandung. Hal ini dikatakan Thia selaku Kadiv Pameran. Dia juga mengaku, ingin melestarikan budaya Aceh. ’’Saya ingin melestarikan budaya Aceh, bukan hanya di Bandung tapi di Indonesia,’’ ujarnya.

Uniknya, di antara para pengunjung yang sedang menyantap kuliner khas Acehnya, disitu pengunjung dapat melihat pelaminan khas Aceh. Para pengunjung juga diperbolehkan berfoto bersama pasangan yang mengenakan baju khas Aceh.

Selain itu panitia juga menyiapkan Meuraton Sajan yang akan mengajarkan tari Ratoh. Yakni, tari khas Aceh yang diperuntukan untuk para perempuan. ’’Lebih dikenal dengan tari Saman. Itu khusus laki-laki, kalau Ratoh untuk perempuan,’’ terang Thia.

Pameran tersebut cukup mendapat apresiasi dari para pengunjung yang sebagian besar merupakan mahasiswa ITB. Salah satunya Ruri. Dia mengaku dirinya cukup senang dengan acara tersebut, terutama karena ada kuliner khas Aceh. ’’Jarang saya makan makanan Aceh, ternyata enak-enak,’’ katanya.

Acara puncak dari Gelar Budaya Aceh akan digelar di Sabuga besok (8/3). Di sana, penonton disuguhkan drama dengan tema Iskandar Muda yang dimainkan langsung oleh UKA ITB berkolaborasi dengan Teater ITB. (mg7/tam)

Tinggalkan Balasan