JAKARTA – Finansial klub ISL 2015 tidak sepenuhnya stabil. Buktinya, sampai saat ini tercatat sejumlah klub masih menunggak gaji pemain musim lalu. Tapi, tunggakan itu sebenarnya sudah bisa diselesaikan jika sisa hak komersial dari PT. Liga Indonesia (LI) bisa segera diselesaikan sebelum musim bergulir.
Namun, keinginan itu hanya menjadi angan semu. Sebab, dari pihak sponsor, BV Sport belum ada tanda-tanda menyelesaikan tanggungan tersebut.
Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia (LI) menyatakan, pihaknya menginginkan spirit untuk membuat kompetisi semakin maju bisa terjadi. ’’Sisa hak komersial memang masih ada, dan sampai saat ini belum dicairkan pihak sponsor,’’ kata Joko.
Namun, dalam kondisi seperti ini, Joko menjelaskan bahwa PT LI memang mengupayakan agar semua bisa sejalan, antara sponsor, PT LI dan juga klub. Keinginan itu untuk mewujudkan kompetisi ISL yang lebih baik. ’’Masih kami tunggu perkembangan dari sponsor,’’ lanjut pria yang juga Sekjen PSSI tersebut. Nominal sisa hak komersial klub ISL musim 2014 lalu bervariasi antara Rp 800 juta hingga Rp 1,3 miliar.
Sementara itu, Yunan Achmadi, manajer Persela Lamongan kepada Jawa Pos (induk Bandung Ekspres) menyatakan, pihaknya sudah menunggu cairnya sisa hak komersial yang dijanjikan PT LI. Sebab, sebagaimana umum diketahui, bahwa Persela masih menyisakan gaji pemain untuk musim 2014 lalu.
’’Kami memang punya tunggakan pada pemain, jumlahnya antara setengah hingga satu bulan gaji,’’ terangnya.
Tapi, Yunan menjelaskan, jumlah tersebut bisa langsung ditutup bilamana sisa hak komersial sudah bisa dicairkan. ’’Kami juga memahami situasi yang ada di pihak sponsor dan juga PT LI. Tetapi kami juga butuh untuk segera menyelesaikan urusan dengan pemain,’’ bebernya. (nap/rie)