Panitia: Mungkin Nonton Persib
CIBEUNYING KALER – Hari kedua Gemstone Festival di RRI Bandung, jumlah pengunjung tidak sesesak hari pertama. Hal ini tidak disangkal oleh Wawan, salah satu panitia. Namun, dia mengatakan bahwa hal ini wajar terjadi. ’’Kayaknya pada nonton (Persib) ke Jalak Harupat,’’ ucap dia sembari bercanda.
Padahal, hari sebelumnya (24/2), pengunjung berdatangan hingga malam hari. ’’Sampai jam 10 malam masih penuh,’’ kata Lily, panitia yang lain.
Menurunnya jumlah pengunjung juga berpengaruh pada omzet penjual batu. Beberapa pedagang mengaku, omzet hari pertama jauh lebih banyak ketimbang hari kedua. ’’Kemarin (hari pertama) jam segini udah laku banyak, sekarang sepi,’’ kata Apeng, salah seorang pedagang.
Namun, mereka akan tetap membuka stand sampai festival selesai. Selain jual beli batu akik, pengunjung juga dapat melakukan tes keaslian batu menggunakan alat khusus. Deni dari komunitas 3G yang bekerja di Museum Geologi sekaligus penyedia alat tersebut, mengatakan saat ini sedang marak pemalsuan batu (batu sintetis). ’’Masih dari batu juga namun dari serpihannya, setelah itu direkatkan,’’ ujar dia.
Dia juga menyarankan pencinta batu akik untuk berhati-hati. Pasalnya, batu-batu sintetis tersebut menyerupai rupa aslinya. ’’Kalau menggunakan alat ini, baru terlihat hingga serat – seratnya,’’ tambahnya.
Di sisi lain, pengunjung juga harus berhati-hati terhadap barang bawaan. Sebab, sejak hari pertama sudah ada tujuh laporan kehilangan pada pihak keamanan. Ega selaku Kabag Keamanan Gemstone Festival mengatakan, bukan hanya pengunjung yang melapor kehilangan, pedagang pun kerap kehilangan. ’’Yang dipajang di etalase juga sering hilang,’’ ujar dia.
Menanggapi masalah ini, pihak keamanan akan meningkatkan pengamanan personel di lokasi festival. Namun, hingga kemarin (25/2), kondisi di lokasi masih terkendali. ’’Nanti kita koordinasikan, untuk sementara aman,’’ imbuhnya. (mg7/tam)