BANDUNG – Di zaman perang teknologi saat ini, Cyber Security dapat berpengaruh pada kestabilan sebuah negara. Tindakan berupa pembajakan dan sabotase dunia maya hingga pencurian dokumen rahasia negara merupakan serangan cyber yang saat ini sering terjadi di beberapa negara. Serangan tersebut dapat menyerang sektor militer maupun non militer.
Pada 2015, diperkirakan penetrasi pengguna internet mencapai 87 juta orang. Kenaikan terebut akan diikuti oleh ancaman kejahatan di dunia maya.
Beranjak dari permasalahan tersebut, semenjak 2013, Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali membuat sebuah terobosan baru di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dengan membangun fasilitas Cyber Security di kampus ITB Jatinangor.
ITB menggandeng Pemerintah Korea Selatan, melalui institusi bernama Korean International Cooperation Agency (KOICA), mendirikan Gedung KOICA-ITB Cyber Security R&D Center yang telah diresmikan pada tahun lalu untuk menghadapi ancaman di dunia maya tersebut.
ITB kembali menandatangani kesepakatan bantuan Pemerintah Korea dalam meningkatkan infrastruktur pendidikan di ITB. MoU bertajuk Penyerahan Bantuan Alat Transportasi.
Hingga saat ini, Indonesia masih tergolong sebagai negara berkembang yang rentan isu-isu ancaman cyber, dan isu sensitif keamanan nasional. Kerjasama yang dijalan oleh kedua pihak ini diharapkan dapat mengambil peran yang lebih besar menghadapi ancaman seluruh masalah maya, dan tantangan terhadap penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi generasi muda Indonesia. Begitu pun untuk Korea Selatan, pada pertemuan tersebut, Dosen Teknik Informatika ITB Ir. Yudi Satria Gondokaryono menjelaskan, sebetulnya masalah yang dihadapi bersama dengan Korea itu masalah kegiatan ekonomi yang pastinya menggunakan tekologi informasi (TI). ”Untuk itu jika kita mau berpartnership, security-nya harus sama-sama kuat. Makanya pemerintah Korea ingin kerjasama dengan kita untuk bersama-sama meningkatkan kemampuan di bidang IT Security ini,” ujar Yudi.
sementara itu, Deputy Resident Representative KOICA for Indonesia, Lee Young In menjelaskan, Indonesia merupakan potensi yang sangat besar dengan sumber daya manusia yang sangat baik di bidang cyber security. Pemerintah Korea membantu Indonesia dalam hal infrastrukturnya seperti bantuan pengadaan gedung KOICA-ITB Cyber Security Center beserta isinya, termasuk sarana transportasi untuk siswa dan mahasiswa untuk menuju ke kampus ITB Jatinangor di mana Cyber Security Center berdiri. ”Kami memilih ITB karena memang merupakan perguruan tinggi yang top di Indonesia terutama dari sisi teknologinya sehingga kami pun bisa melakukan studi banding agar bisa sama-sama kuat dalam menghadapi masalah security terbaru. Hanya saja mungkin dari sisi infrastrukturnya masih perlu ditingkatkan lagi,” tutur Lee Young In. (rls/fik)