’’Masyarakat penting kan untuk dijaga keselamatannya, kami nggak mau bahayakan masyarakat,’’ kata Sofyan.
Sebagai solusi, lanjut dia, pihaknya akan meningkatkan koordinasi di tingkat bawah antara PLN dan pemerintah DKI Jakarta. Salah satunya, dengan menempatkan petugas untuk mengetahui secara pasti kondisi wilayah sebelum keputusan pemadaman dilakukan. ’’Koordinasi di bawah dong, jangan di atas. Nanti kalau di atas, semua salah bicaranya. Saya nggak mengerti, Pak Ahok juga nggak ngerti,’’ sindirnya.
Sementara itu, mengenai solusi jangka panjang mengatasi banjir Jakarta, Banten dan Jawa Barat telah menyatakan kesiapannya berpartisipasi. Di depan presiden, gubernur di dua wilayah tersebut siap menjadi wilayah penyangga untuk membantu Jakarta.
Plt Gubernur Banten Rano Karno menyatakan kalau format menjadi wilayah penyangga Jakarta sebenarnya sudah ada. Salah satunya, dia menunjuk tentang langkah mempercepat normalisasi Sungai Cisadane. Hal itu penting karena berkaitan dengan wacana penyodetan Sungai Ciliwung ke sungai tersebut.
Normalisasi harus dilakukan agar tidak sekedar memindahkan persoalan dari Jakarta ke wilayahnya. ’’Kalau tanpa normalisasi, istilahnya memindahkan air dari Ciliwung ke Cisadane, banjirnya malah jadi berlimpah (di wilayah Banten),’’ tuturnya.
Senada, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan juga telah menyiapkan sejumlah langkah. Misalnya, normalisasi situ-situ (kolam penampungan) mulai dari wilayah hulu hingga hilir. Mulai, dari Depok hingga di sekitar Jakarta Selatan.
Dengan diperlebar atau diperdalam, dia berharap kolam-kolam penampungan itu akan menjadi retensi untuk mengurangi banjir di Jakarta. ’’Termasuk, normalisasi sungai-sungai di hulu,’’ imbuh Aher -sapaan akrabnya-.
Sementara itu, Kota Bandung, juga akan melakukan normalisasi sungai. Selain fokus pada perbaikan kualitas kirmir di sungai. ’’Termasuk, pengerukan dan pengangkutan sampah. Sebenernya itu rutin juga, hanya sampah dari hulu itu luar biasa,’’ ujar Kepala Bidang Pengairan Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Sihar Pandepotan, kemarin (11/2).
Menurutnya, normalisasi dilakukan untuk beberapa sungai yang menyebabkan banjir di wilayah Bandung Timur. Sihar menambahkan, hampir 70 persen sungai yang rawan menyebabkan banjir berada di wilayah Bandung Timur. ’’Terutama beberapa sungai akan dinormalisasi Cidurian, Cironggeng dan Cipamokolan,’’ ujarnya.