BEKASI – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyambut baik wacana digunakannya Stadion Patriot Kota Bekasi oleh klub asal Bandung,Pelita Bandung Raya (PBR).
”Saya setuju jika stadion disewakan tapi bukan untuk mengelola. Karena itu ada ketentuannya,jika stadion memenuhi standar siapapun boleh memakai,” katanya, kemarin (9/2).
Meski menyatakan setuju dengan pemakaian stadion kata dia, harga sewa stadion cukup besar untuk sekali pakai. ”Harga sewa sekitar 80 juta untuk setiap pertandingan,” ujarnya.
Dirinya pun berharap agar nantinya Pelita Bandung Raya (PBR) dapat menjalin kerjasama dengan Klub sepak bola Kota Bekasi Persipasi. ”Bisa saja kalau kita satukan antar PBR dan Persipasi. Diubah namanya menjadi persipasi bekasi raya atau persipasi Bandung Raya,” ungkapnya.
Bila nantinya sudah adanya kesepakatan antara PBR dan Pemkot Bekasi,akan ada pembicaraan lebih lanjut mengenai penjagaan stadion. ”Yang memakai harus bertanggung jawab. Jadi segala ada kerusakan harus bertanggung jawab dan ditanggung penyewa,” tukasnya.
Sementara wacana tentang Persipasi mengambil alih stadion, Pepen-sapaan akrabnya, menolak rencana tersebut. ”Persipasi ingin mengelola untuk kewenangan seperti itu tidak bisa. Kalau memakai boleh saja. Siapapun boleh asalkan pembangunan stadion telah rampung semua,” pungkasnya.
Sementara itu, sejumlah warga sangat menyangkan stadion megah tersebut tidak bisa digunakan. Mereka menilai stadion berkapasitas 30 ribu penonton itu seperti bangunan tua yang terbengkalai.
Salah satu, Nanda, (25) mengatakan, Kota Bekasi beruntung miliki stadion megah berstandar internasional. Namun, dirinya menyayangkan keberadaan stadion tak diiringi prestasi klub. ”Keberadaan stadion besar akan percuma jika tidak punya klub sepak bola,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Nila Nurlailia (26), ini mengaku kerap singgah di Kota Bekasi, tapi miris ketika melihat stadion megah namun tak diseimbangi dengan prestasi klub,
”Saya dengar klub Bekasi dilarang bermain dan berlatih distadion oleh walikotanya. Sayang sekali,punya sarana tapi tidak difasilitasi,” terangnya.
Dia menambahkan, seharusnya keberadaan stadion Patriot bisa mengangkat citra klub dan Kota Bekasi, namun kebijakan Wali Kota dinilai mengubur cita – cita sepak bola Bekasi. ”Di liga Nasional saja tertinggal, bagaimana mau ke internasional,” cetusnya. (sar/asp)