CRISTIANO Ronaldo menerima kartu merah langsung saat memukul bek kiri Cordoba Edimar Fraga Sabtu lalu (24/1). Namun, hukuman yang diterima pemain berjuluk CR7 ini tergolong ringan. Sebab, dia hanya dikenai skors larangan bermain di dua pertandingan. Yakni saat Real Madrid menghadapi Real Sociedad akhir pekan ini (31/1), serta melawan Sevilla (4/2).
Sanksi skors dua pertandingan itu membuat beberapa pihak tidak puas. Harusnya, Ronaldo mendapatkan hukuman yang lebih berat atau minimal skors tiga pertandingan.
’’Ronaldo pantas dihukum berat karena perilaku agresifnya. Dalam pertandingan, tensi bisa sangat panas karena provokasi pemain lain. Itu juga pernah terjadi kepada saya. Namun harusnya, kita menggunakan kepala kita untuk tetap tenang,’’ ucap bintang Barcelona, Neymar kepada AS.
Memang, jika dibandingkan kasus-kasus terdahulu, hukuman kepada Ronaldo jauh lebih ringan. Contohnya saja saat dua mantan pemain Barcelona Romario dan Patrick Kluivert melakukan pemukulan pada musim 1993-1994 dan 2002-2003. Keduanya kompak diskors larangan bertanding selama empat kali.
Atau musim ini, ketika defender Getafe Alexis Ruano diskors selama empat laga karena menampar striker Atletico Madrid, Mario Mandzukic. Sama dengan kasus Ronaldo, Ruano juga terkena kartu merah.
Kasus yang juga mirip dengan Ronaldo terjadi pada gelandang Malaga, Duda musim lalu. Duda terkena kartu merah karena menendang kaki pemain Barcelona yang ketika itu membela Celta Vigo, Rafinha. Hukumannya? Juga empat pertandingan.
’’Saya sendiri sudah memaafkan Ronaldo. Saya tidak dendam. Dia memang memukul kaki dan mulut saya. Saya kira, hal itu bisa terjadi di lapangan. Harusnya dia menerima hukuman yang normal. Tidak lebih dari itu,’’ ucap Edimar kepada AS. (nur/bas/far)