*Polisi Belum Terima Laporan Kehilangan
SUMUR BANDUNG – Plakat Adipura yang diterima Kota Bandung pada tahun 1997, hilang dicuri oknum yang tidak bertanggung jawab. Padahal, itu adalah penghargaan bagi Kota atau Kabupaten yang berhasil dalam pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup.
Plakat yang terbuat dari bahan kuningan itu dilengkapi lengkap dengan ukiran indah. Sebagai bentuk apresiasi, rencanannya akan diganti dengan bahan marmer. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung Arif Prasetya.
Untuk memperbaharui tugu tersebut, Pemkot harus merogoh kocek hingga Rp 100 juta. Nilai teresebut sudah masuk pengeluaran untuk perbaikan plakat dan perawatan Taman Adipura yang nantinya akan lebih diawasi. ’’Jadi aman dan tidak lagi jadi bahan incaran (pencuri),’’ kata dia pada Bandung Ekspres kemarin (9/1).
Kerugian materil Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, memang masih dibawah Rp 20 juta. Hilangnya plakat tersebut tidak lepas dari kurangnya pengawasan yang dilakukan Diskamtam. Namun, longgarnya monitoring bukan tanpa sebab. Karena taman tersebut termasuk dalam kategori tidak aktif atau taman statis.
’’Pengawasan memang kurang. Karena itu taman statis, jadi kita hanya lakukan perawatan saja. Seminggu paling dua kali dikunjungi,’’ jelas dia.
Karena longgarnya pengawasan, orang jadi memiliki keberanian untuk mencuri. Arif mengaku plakat yang berada di Jalan Pajajaran, Kota Bandung tersebut hilang secara bertahap. ’’Kita akan perbaikan tahun ini, setelah adanya pengesahan anggaran,’’ tegas dia.
Plakat Adipura yang terpasang di sebuah tugu yang berada di persimpangan Jalan Padjajaran-Dr Cipto berukuran sekira 30 x 50 centimeter. Nantinya, akan diganti dengan bentuk dan warna yang tidak jauh berbeda dari konsep yang sebelumnya. Yang membedakan hanyalah bahan dari pembuatan plakat baru tersebut.
’’Kita lagi diskusikan apakah nanti akan pakai marmer atau fiber. Tapi kalau fiber kan warnannya bisa hampir sama seperti desan yang lama,’’ ungkap dia.