Kementerian PUPR Petakan Daerah Rawan untu Jalur Mudik

JAKARTA – Persiapan arus mudik lebaran terus dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Selain mempercepat pembangunan jalur Pantura, Kemen PU juga memetakan daerah yang menimbulkan permasalahan. Seperti daerah rawan kemacetan dan rawan bencana.

Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Kementerian (PU), Joko Mursito menjelaskan dalam pendataan kali ini pihaknya merinci lagi daerah yang dikatakan rawan tersebut.

Misalnya wilayah yang rawan macet. Ada tiga kategori yang membuat jalan macet. Yakni disebabkan adanya pasar tumpah, persimpangan, dan jalan yang sempit.

Untuk pasar tumpah data yang didapatkan oleh tim jumlahnya berkisar 25 pasar. Keberadaanya mayoritas tersebar di Jawa Barat. Seperti Pasar Johar di Karawang, Pasar Cikampek, Pasar Sukamandi di Ciasem. Pasar-pasar tersebut akan membuat pemudik tidak nyaman.

“Jalan akan menyempit. Pasti akan terjadi kemacetan,” paparnya.

Selain pasar, kemacetan juga disebabkan adanya persimpangan jalan. Ada beberapa persimpangan yang harus diwaspadai pemudik. Yakni di persimpangan Jomin di Cikampek, pertigaan Babadan di Cirebon, pertigaan Pejagaan di Brebes, serta persimpangan desa Jangga di Indramayu.

“Pintu masuk dan keluar tol pun bisa memicu kemacetan,” jelasnya.

Sedangkan jalan sempit di Pantura di antaranya jalur Cikampek, Cikampek, Pamanukan, Indramayu dan Losari. Di lajur pantai selatan juga banyak dijumpai jalan-jalan sempit. Contohnya di Ciawi, Bogor, dan Nagrek.

Joko menjelaskan, yang juga patut diwaspadai pengendara adalah daerah yang rawan bencana alam. Seperti banjir dan tanah longsor.

Mayoritas berada di wilayah selatan pulau jawa. Sebab, kondisi alamnya di dominasi perbukitan. Contohnya di daerah Manonjaya Tasikmalaya, Kulonprogo dan Gunungkidul.

Sedangkan banjir di wilayah Brebes, Pemalang dan Pekalongan. “Cuaca yang tidak menentu bisa saja memicu banjir dan longsor,” katanya.

Joko mengatakan, untuk mengatasi permasalahn itu, pihaknya menyiapkan solusi dengan menggandeng kepolisian dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bagi daerah yang rawan bencana alam, akan dipasang rambu-rambu peringatan di jalan.

Ketika terjadi hujan atau longsor, maka kendaraan yang melintas di jalur itu akan dialihkan menuju jalan lain.

Sedangkan untuk pasar tumpah, Kemen PU akan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. “Nantinya becak dan kendaraan tidak bolehparkir di pinggir pasar. Itu menyebabkan kemacetan,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan