Saksi Hidup Dadin Korban Longsor Cimanggu yang Berlindung di Bawah Kendaraan BPBD

Kala itu hujan deras mengguyur beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat. Pun halnya di Kabupaten Sumedang. Siapa sangka, guyuran air hujan yang menghujam tanah sore itu mengukirkan sebuah duka dan air mata.

Erwin Mintara Yasa, Kab. Sumedang

Waktu itu, hujan mulai reda, tapi sepertinya kembali deras. Beberapa pesan di media sosial banyak mengabarkan bahwa telah terjadi longsor di bawah Perumahan PT SBG.

Tebing hijau itu pun, berubah seketika menjadi gundukan tanah kemerah-merahan. Bangunan ambruk, lalu jatuh dan tertutup.

Pukul 19:30 WIB, tak dinyana, longsor kembali menerjang tempat itu. Tak bisa diprediksi kapan bencana itu datang.

Usai longsoran kedua, Tim Pencarian dan Penyelamatan (Search and Rescue/ SAR) melaporkan bencana tersebut telah menewaskan 40 korban jiwa.

Di satu sisi, ada pula yang selamat dari kejadian longsor di pemukiman perbukitan itu. Salah satunya Dadin Zamaludin (33), warga Dusun Babakan Situ RT01/RW 08 Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.

Kini Dadin menjadi saksi hidup saat longsor susulan itu menimpa ia dan rekan-rekannya di lokasi.

Sebelum terjadi longsor susulan, waktu itu Dadin yang merupakan pegawai honorer di lingkup kantor pemerintahan Kecamatan Cimanggung mengantarkan Kasi Sosial menuju lokasi bencana longsor dengan menggunakan kendaraan roda dua.

Ia menceritakan, tujuan keberangkatannya ke lokasi tersebut adalah untuk melihat kondisi pasca longsor, lalu mendata warga yang terdampak dan menjadi korban.

Saat tiba di lokasi, kondisi sudah gelap gulita. Tak ada listrik yang menerangi dikarenakan PLN memutus aliran demi keamanan. Hanya pantulan cahaya bintang serta remang-remang lampu di bawah kawasan pemukiman yang menjadi penerang. Itupun tak cukup, sehingga ia harus menggunakan cahaya senter dari ponsel sebagai penunjuk jalan.

“Untuk mencatat warga yang terdampak, disoroti lampu handphone. Aliran listrik diputus. Sebagai bentuk antisipasi terjadi kosleting pada kabel listrik yang roboh,”cerita Dadin di kediamannya, Kabupaten Sumedang, Sabtu (23/1).

Sambil meneguk secangkir kopi, ia melanjutkan ceritanya. Saat melakukan pendataan di lokasi, jalanan sudah tertimbun serpihan-serpihan lumpur dan bebatuan. Jalanan licin usai hujan yang terus turun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan