Pasar Gratis, Bentuk Protes Terhadap Ketimpangan Sosial

BANDUNG – Pasar Gratis merupakan salah satu lapak yang terdapat dalam Aksi Kamisan, Kamis (14/1) di Gedung Sate, Kota Bandung. Lapak kolektif tersebut terdiri dari para anak muda yang sadar akan pentingnya HAM (Hak Asasi Manusia).

Barang-barang yang berada di Pasar Gratis merupakan hasil donasi dari masyarakat. Namun, kelompok kolektif ini tidak menerima donasi dari politikus dan partai politik.

“Karena pada dasarnya kita ini semua sama, yaitu sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi, saling berkoneksi, bahkan saling membantu,” ujarnya Wawan Hermawan, salah satu penggiat Pasar Gratis.

Pasar Gratis ini dimaksudkan sebagai bentuk protes terhadap ketimpangan sosial yang terjadi di sekitar. Di mana pemerintah sekalipun belum mapu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Seperti yang seringkali nampak, masih banyaknya orang-orang yang kesusahan untuk mencari makan.

Wawan berharap adanya Pasar Gratis dapat menghapuskan sekat-sekat kelas sosial, supaya tidak ada lagi istilah Si Kaya dan Si Miskin. Maupun “Si” yang memiliki jabatan atau kekuasaan.

Selain itu, adanya Pasar Gratis untuk memprotes budaya konsumerisme yang terjadi di masyarakat. Di mana seseorang yang memiliki keberlimpahan harta, masih sering membeli barang secara berlebihan, padahal di sekitarnya terdapat orang-orang kelaparan, yang bahkan untuk membeli pakaian saja harus berpikir dua kali.

Pasar Gratis juga tidak menerima donasi uang. Mereka hanya menerima donasi seperti pakaian, bahan makanan, ataupun berdonasi dalam bentuk tenaga. “Berdonasilah sesuai dengan apa yang kita mampu,” ucap Wawan.

Dia mengatakan, lokasi untuk membuka lapaknya ini tidak menentu. Masih sering berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Biasanya di tempat terbuka, misalnya di suatu taman.

Barang yang tersedia di Pasar Gratis dapat diambil oleh siapa saja, terkhusus bagi mereka yang membutuhkan, dan ini semua gratis tanpa harus membayar terlebih dahulu.

Wawan menambahkan, karena bersifat kolektif, maka siapa pun dapat bergabung dengan Pasar Gratis. “Karena rasa solidaritas itu tidak bisa bisa dipaksakan ya, jadi kalau mau gabung ya mangga gabung aja. Yang terpenting tidak tergabung dalam partai politik ataupun kepemerintahan,” ujarnya. (mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan