Finansial Persib Bandung Babak Belur

BANDUNG – Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono, tak ingin mengomentari lebih jauh terkait keputusan PSSI yang tak kunjung memberikan kepastian kompetisi.

Menurutnya, ada banyak dampak terkait keputusan yang menggantung dari PSSI terkait kelanjutan kompetisi Liga 1.

“Ya enggak bisa komentarin karena itu keputusan PSSI, dan memang gimana tidak ada pertandingan kok. Kalau gaji 25 persen lancar sampai Desember kemarin,” kata Teddy, dilansir dari republikbobotoh.com, baru-baru ini.

Pria berkacamata itu juga menjelaskan bahwa timnya mengalami kerugian dengan tidak adanya kompetisi. Menurutnya tim Persib sudah babak belur untuk terus mengatasi masalah finansial tim.

Teddy juga mengatakan, finansial tim sangat terganggu. Ia menjelaskan bahwa tim Maung Bandung sangat minim pemasukan dibanding tahun sebelumnya saat masih ada kompetisi.

“Gimana enggak ada pertandingan klub juga pusing. Gak ada pertandingan gimana ada pemasukan, malah kita yang rugi babak belur,” tuntasnya. 

 Sebelumnya, pelatih Persib Robert Alberts mengatakan belum mendapatkan informasi apapun tentang kompetisi yang ditunda sejak Maret 2020 lalu.

“Tidak ada (informasi), satu-satunya informasi yang saya ketahui adalah akan ada pertemuan antara Exco PSSI di pertengahan bulan ini,” kata pria asal Belanda itu dikutip laman resmi klub.

Tidak adanya kepastian kompetisi membuat Robert Alberts kecewa. Hal ini mengganggu mentalitas dan motivasi pemain. Selain itu, vakumnya kompetisi di Indonesia berpengaruh pada kesehatan finansial klub dan pemain.

“Kamilah korban dari kebijakan sepakbola di Indonesia yang mana ini sangat kita sayangkan,” tambahnya.

Karena belum adanya jadwal yang jelas terkait kompetisi, Maung Bandung juga batal mengumpulkan pemainnya.

Awalnya Persib akan berkumpul pada 4 Januari lalu, kini para pemain kembali menjalankan program latihan mandiri sampai adanya kepastian kompetisi. (bbs/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan