Bangkitnya Tren Waist Bag, CHORAL.ID Sediakan Waist Bag yang Disukai Milenial

BANDUNG – Seiring tren produk fashion dan aksesoris yang berganti, tas pinggang atau waist bag kini menjadi salah satu item favorit milenial.

Tas yang juga dikenal dengan nama fanny pack ini kembali jadi primadona di dunia fashion setahun belakangan.

Bangkitnya tren ini bermula sejak sejumlah rumah mode menggunakannya sebagai aksesori di panggung koleksi Menswear Spring/Summer 2016.

Dari sana, para selebritas mulai tampak sering menggunakan model serupa di aktivitas sehari-harinya.

Salah satunya, trendsetter mode anak muda, Kylie Jenner.

Di antara sekian banyak produsen tas di tanah air, CHORAL.ID sebagai konveksi tas yang sudah dipasarkan secara luas di Indonesia ini juga memproduksi waist bag.

Dua tahun ini, CHORAL.ID rupanya berhasil menjadi pilihan anak muda. Produsen tas yang mengeluarkan banyak jenis serta tampilan tas yang modern ini mengaku tas jenis waist bag inilah yang paling diminati milenial.

Waist pack atau waist bag merupakan tas berukuran kecil yang biasanya dikenakan di sekitar pinggang dan pinggul. Terdapat banyak istilah untuk tas ini, orang Amerika saja menyebutnya dalam delapan istilah berbeda seperti: ‘fanny pack’, ‘belt pack’, ‘belly bag’ dan beberapa lainnya.

Di Inggris dan Australia, tas ini dikenal sebagai ‘hip pack’, dan ‘bum bag’. Lain halnya, dengan Amerika Utara serta Irlandia yang menyebutnya ‘Koala’, dan di Afrika Utara tas kecil ini disebut ‘Moon Bag’. Untuk Indonesia sendiri kita menyebutnya dengan tas pinggang.

Adalah Andri Arianto dibelakang sukses CHORAL.ID sebagai Founder The Choral. Ditemui di workshopnya, Jalan Pasirnaya III No 1A, Komp Pasir Pogor Ciwastra, Kota Bandung, ia memberikan sedikit tips dan trik sukses CHORAL.ID yang kini mulai merajai pasar tas, terutama jenis waist bag secara online.

Menurutnya, kreativitas dalam menyajikan produk dan kekompakan tim adalah hal penting dalam membangun bisnis.

“Memulai bisnis online, kalo ga kreatif, mungkin bisa jatuh. Harus bikin sesuatu, jangan hanya produk. Tapi, konten, video, ya bikin sesuatu. Sebetulnya, untuk bangun bisnis online itu, satu feeling, keduanya punya tim yang solid,” ujar Andri Arianto. (*)

Tinggalkan Balasan