Warga Harus Menerima Jalan Cililin Rusak Parah, Anggaran Perbaikan Dipakai Covid-19

CILILIN – Ruas Jalan Raya Cililin-Sindangkerta, di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami kerusakan yang sangat parah di beberapa titik, salah satunya di depan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Rancaucit.

Di depan sekolah tersebut terdapat lubang yang cukup dalam dengan kerusakan hampir memakan seluruh badan jalan sehingga kendaraan yang melintas harus menurunkan kecepatan dan zigzag menghindari lubang.

Kerusakan jalan tersebut pun sempat diabadikan warga dalam rekaman video yang kemudian diunggah ke media sosial instagram hingga akhirnya viral.

Berdasarkan keterangan dalam salah satu akun instagram, disebutkan jika warga setempat bahwa sudah hampir satu tahun jalan ini tidak diperbaiki. kondisinya sudah sangat rusak parah. Hampir setiap hari ada pengendara sepeda motor yang jatuh ketika melintas jalan tersebut. Apalagi ketika malam kondisi jalan semakin parah karena kondisi penerangan jalan.

Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan meminta agar warga bersabar dengan kondisi tersebut sebab saat ini pemerintah masih fokus pada penanganan Corona Virus Disease atau Covid-19.

“Jalan di KBB yang rusak itu belum tahu statusnya apakah jalan kabupaten atau jalan desa. Kita minta warga paham kondisi saat ini, karena anggaran infrastruktur saat ini disetop untuk penanganan Covid-19,” ungkap Hengky saat dihubungi Rabu (10/6)

Sebetulnya kata Hengky, pihaknya sudah merencanakan perbaikan infrastruktur di wilayah selatan KBB dengan anggaran sebesar Rp 240 miliar lebih, hasil MoU dengan PT SMI.

“Program setahun jalan leucir tidak bisa terlaksana karena kondisi pandemi ini. Pasti diundur ke tahun berikutnya, tapi di 2021 pun belum bisa dipastikan selama belum kembali normal. Kita lihat juga kondisi ekonomi kita kapan pulihnya,” terangnya.

Jika pinjaman tersebut cair, Pemkab Bandung Barat wajib membayar cicilan yang nantinya akan menggunakan PAD dari berbagai sektor, seperti pariwisata dan industri.

“Sedangkan PAD kita kan turun drastis, wisata dan industri tidak ada yang berjalan. Jadi belum bisa dipastikan kapan perbaikan infrastruktur akan berjalan lagi. Untuk perbaikan sementara kita coba bicarakan dengan perusahaan yang bisa membantu melalui CSR, tapi kalau dengan anggaran pemerintah jelas tidak ada,” tandasnya. (mg6/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan