Wapres Ajak LDII Bantu Atasi Dampak Covid-19

BANDUNG – Wakil Presiden Ma’ruf Amin, menerima audiensi DPP LDII yang dipimpin Pj Ketua Umum Chriswantos Santoso. Dalam pertemuan itu Ma’ruf Amin memberikan beberapa arahan dan masukan bagi LDII.

Dalam pertemuan itu, Ma’ruf Amin menjelaskan prioritas mengenai pembangunan sumber daya manusia, melanjutkan pembangunan infrastruktur, penyerdehanaan regulasi, reformasi birokrasi, dan transformasi ekonomi.

Pada saat pandemi Covid-19 ini, Ma’ruf Amin menambahkan, pemerintah fokus pada tiga hal yaitu penanggulangan dampak Covid-19 pada kesehatan, penanggulangan dampak Covid-19  pada ekonomi dan sosial, serta penerapan protokol kesehatan.

”Sampai hari ini, untuk penerapan protokol kesehatan, belum bisa berjalan secara masif dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat. Untuk ini masih diperlukan sosialisasi, edukasi, dan pengawasan masif di lapangan. Penerapan protokol kesehatan ini ada pada masyarakat,” ujar Ma’ruf Amin, melalui siaran tertulis yang diterima Jabar Ekspres, Selasa (8/9).

Dia berharap, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, termasuk ormas keagamaan seperti LDII, membantu pemerintah. Karena ini juga bagian dari agama,

”Agama Islam mengajarkan bahwa jangan membahayakan diri dan orang lain termasuk keluarga kita tentunya. Ketidakpatuhan kita pada protokol kesehatan bisa membahayakan diri kita dan orang lain,” terangnya.

Untuk LDII, Wapres RI beharap, LDII bisa membantu dalam melayani masyarakat, sebagai tanggung jawab ormas pada bidang kebangsaan dan kenegaraan. Selain itu, ormas juga diharapkan mempunyai tanggung jawab dalam bidang keagamaan dan keummatan.

Sependapat dengan Ma’ruf Amin, untuk membantu pemerintah Pj Ketua Umum DPP LDII memaparkan delapan bidang program kerja LDII, yang meliputi Wawasan Kebangsaan, Keagamaan dan Dakwah, Pendidikan, Ketahanan Pangan dan Lingkungan, Ekonomi Syariah, Kesehatan dan Herbal, Energi Terbarukan, dan Teknologi Informasi.

Menurut Chriswanto Santoso, delapan bidang tersebut sebagai salah satu kontribusi LDII kepada bangsa dan negara.

”Sebagai salah satu contoh untuk Wawasan Kebangsaan, LDII telah melakukan FGD dan beberapa kegiatan untuk mengokohkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,” ujarnya.

Dia mengaku, sejauh ini pihaknya sudah melakukan beberapa kegiatan dalam rangka membantu pemerintah di bidang pencegahan dan penganggulangan dampak Covid-19.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan