Tim Riset Vaksin COVID-19 Sinovac Persilakan Pejabat Jadi Relawan

BANDUNG – Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Kusnandi Rusmil mempersilakan apa bila ada pejabat atau kepala daerah yang ingin menjadi relawan uji vaksin tersebut.

“Beliau Gubernur dan Wali Kota semuanya siap menjadi relawan, itu sih boleh-boleh saja, asal nanti diperiksa dulu sehat atau enggak beliau gitu,” kata Kusnandi di Fakultas Kedokteran Unpad, Jalan Eyckman, Kota Bandung, Kamis (6/8).

Pada beberapa waktu lalu, pihaknya memang telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, baik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maupun Pemerintah Kota Bandung. Saat itu, menurutnya pada dasarnya mereka siap mendukung pelaksanaan uji klinis vaksin tersebut.

“Saya diundang untuk memberikan keterangan ini ya, jadi mereka pada siap sebetulnya semuanya akan membantu,” katanya.

Namun yang jelas, menurutnya relawan uji vaksin itu hanya bisa dilakukan oleh calon relawan yang berada di wilayah Kota Bandung. Karena, kata dia, tim riset akan kesulitan mengawasi apabila ada relawan dari luar Bandung.

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) sekaligus Gubernur Jabar M Ridwan Kamil mengatakan dirinya dan para pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar siap menjadi relawan uji klinis vaksin COVID-19 produksi Sinovac, China.

“Kami para pimpinan sedang merumuskan, jika tidak ada halangan dari unsur kesehatan pribadi, maka saya dan Forkopimda akan menjadi relawan untuk pengetesan vaksin (COVID-19),” kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Senin (3/8).

Menurut Kang Emil, inisiatif pimpinan di Jabar ini akan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan menambah keyakinan bahwa uji vaksin yang dilakukan oleh BUMN PT Bio Farma akan berjalan dengan lancar.

Selain itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana juga mengaku tidak keberatan apabila dirinya diminta untuk menjadi relawan uji vaksin itu untuk memberi contoh kepada masyarakat.

“Ini kan uji klinisnya sudah tahap ketiga ya, tahap satu dan dua udah di China, ini halal dan juga tingkat keamanannya Insya Allah (terjamin),” kata Yana di Bandung, Rabu (5/8).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan