The Art of War Santun Ali Bin Abu Thalib

Oleh: Dr Ade Priangani Msi

Dosen Prodi Hubungan Internasional FISIP UNPAS dan Wakil Ketua Bidang Pendidikan Paguyuban Pasundan Cabang Kota Bandung

THE Art Of War” atau “Seni Perang Sun Zi” adalah sebuah buku filsafat militer yang diperkirakan ditulis pada abad ke-6 oleh Sun Zi. Terdiri dari 13 bab. Setiap bagian membahas strategi dan berbagai metode perang. Karya ini merupakan karya tulis militer Tiongkok yang paling terkenal di luar Tiongkok. Buku ini menjadi salah satu buku strategi militer tertua di dunia. Banyak memberi pengaruh dalam perencanaan strategi militer di dunia. Taktik bisnis, politik dan sebagainya.

Pemimpin seperti Mao Zedong, Jendral Vo Nguyen Giap, Baron Antoine-Henri Jomini, Jendral Douglas MacArthur, dan Napoleon, mengklaim telah menarik inspirasi Seni perang dari Sun Tzu.

 

[ihc-hide-content ihc_mb_type=”show” ihc_mb_who=”3,4″ ihc_mb_template=”1″ ]

Di dalam sejarah Islam, salah seorang sahabat yang memiliki kemampuan istimewa di bidang militer dan strategi perang adalah Ali bin Abi Thalib. Beliau adalah orang yang mendapatkan didikan langsung dari nabi dalam semua aspek ilmu Islam. Baik aspek zahir (eksterior) atau syariah dan batin (interior) atau tasawuf. Telah menggembleng Ali menjadi seorang pemuda sangat cerdas, berani dan bijak.

Ali terkenal sebagai panglima perang berani. Sanggup enggetarkan hati musuh-musuh Allah. Ia mempunyai sebilah pedang (warisan dari Nabi SAW) bernama ‘Zul Faqar’. Ia turut-serta pada hampir semua peperangan yang terjadi di masa Nabi SAW dan selalu menjadi berada di barisan terdepan.

Beliau juga dikenal cerdas dan menguasai banyak ilmu agama secara mendalam, sebagaimana dalam sabda Nabi SAW: “Aku kota ilmu pengetahuan sedang Ali adalah pintu gerbangnya.” Karena itu, nasihat dan fatwanya selalu didengar para khalifah sebelumnya. Ia selalu ditempatkan pada jabatan kadi atau mufti.

Namun keistimewaan lain, yang tidak dimiliki oleh tokoh-tokoh lain baik dari para sahabat seperti Umar bin khattab, Khalid bin Walid, Amr bin Ash, serta tokoh straetegi seperti Sun-Tzu,  Mao Zedong, Jendral Vo Nguyen Giap, Baron Antoine-Henri Jomini, Jendral Douglas MacArthur, dan Napoleon adalah kesopanan dan senantiasa menjaga pandangan dari yang tidak baik. Beberapa riwayat menyebutkan dalam banyak pertempuran, bila pakaian musuh terbuka bagian bawah terkena sobekan pedang dia, maka Ali enggan meneruskan duel. Hingga musuhnya lebih dahulu memperbaiki pakaiannya. Maka itulah, Ali bin Abi Thalib menjadi ‘singa’ yang santun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan