Terdampak Covid-19, Pelaku UKM Perlu Perhatian

SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus berupaya dalam penanganan penyebaran virus korona (covid-19), Termasuk dalam mengantisipasi dampak sosial ekonomi terhadap pelaku usaha kecil atau pedagang lokal.

Bupati Bandung Dadang M. Naser menginstruksikan Dinas Pendidikan untuk melakukan pendataan para pedagang yang biasa mangkal di sekolah. Hal itu dilakukan, agar terdata berapa pelaku usaha lokal yang terdampak.

”Ekonomi mereka pasti terhenti, karena kami merepakan metode belajar di rumah. Sehingga, para pedagang tidak lagi berjualan karena di sekolah tidak ada lagi aktivitas. Mungkin ada sebagian yang pulang kampung, tapi saya kira tidak sedikit juga warga lokal asal Kabupaten Bandung,” kata Dadang saat ditemui di Soreang, Kamis (2/4).

Dadang menjelaskan, pendataan dilakukan melalui koordinasi dengan kepala sekolah masing-masing. Menurutnya, ketika pedagang asli Kabupaten Bandung maka data tersebut diserahkan kepada Pemerintah Desa agar terdata untuk mendapatkan bantuan pemerintah.

”Diprioritaskan pedagang kaki lima yang biasa berjualan di halaman atau depan gerbang sekolah, bukan pemilik kantin atau warung yang menetap. Inventarisir datanya, jika memang domisilinya di Kabupaten Bandung, sampaikan data itu ke pihak desa dan kecamatan,” tuturnya.

Menurutnya, data yang diistilahkan pemerintah provinsi (pemprov) sebagai miskin baru (misbar). Tidak dicampuradukkan dengan data kemiskinan yang sudah dimiliki Dinas Sosial (Dinsos). ”Mereka termasuk dalam kriteria Misbar, karena kehilangan penghasilan yang diakibatkan wabah covid-19 merebak. Mereka yang terdata warga Kabupaten Bandung, harus mendapatkan bantuan,” akunya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Juhanan menjelaskan, pihaknya telah mengeluarkan surat permohonan. Surat tersebut antara lain ditujukan kepada koordinator wilayah bidang pendidikan kecamatan, dan kepada kepala satuan pendidikan seluruh Kabupaten Bandung untuk melakukan pendataan seluruh pedagang.

”Intinya kami meminta, para pedagang terdampak miskin baru karena pandemi global ini didata, sesuai instruksi Pak Bupati. Kemudian data tersebut dapat diunggah masing-masing instansi, yaitu melalui aplikasi online yang sudah kami tentukan,” pungkasnya. (yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan