Takut Tertular

JAKARTA – Artis seksi Sarah Azhari diketahui sudah tinggal di Amerika sejak 2011 silam. Adik kandung Ayu Azhari itu pun mengungkapkan kehidupan di Negeri Paman Sam di tengah pandemi virus korona atau Covid-19.

Menurut Sarah, aktivitas masyarakat di Amerika sudah kembali seperti biasa. Restoran hingga pusat perbelanjaan pun beroperasi seperti biasa. Meskipun orang-orang yang datang ke supermarket atau ke mal harus tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

“Kalau pergi ke toko, supermarket, harus tetap pakai masker. Kalau yang enggak pakai masker, enggak akan dibolehin masuk,” kata Sarah Azhari saat dihubungi wartawan.

Sekalipun pusat perbelanjaan sudah berjalanan normal seperti biasanya, kondisi di sana tidak terlalu padat seperti biasanya. Warga Amerika ternyata masih ketakutan akan virus korona dan cenderung menghindari bepergian ke mal. Meningat jumlah kasus di sana sangat tinggi mencapai 2,56 juta kasus.

Sarah Azhari sendiri mengaku dirinya sudah sempat jalan-jalan hingga mencoba makan di salah satu restoran di Amerika.

“Aku kemarin makan di restoran. Awalnya masuk pakai masker, mereka punya temperatur mesin, dikasih hand sanitizer, baru boleh masuk. Makan di down town, orang enggak terlalu banyak. Orang masih takut pergi karena punya orangtau yang tua yang sudah berumur. Jadi enggak berani keluar,” papar Sarah Azhari.

Sarah mengaku, memberanikan diri jalan-jalan sekaligus makan di sebuah restoran di sana karena sudah jenuh berada di dalam rumah. Meskipun tak dipungkiri ada sedikit rasa kekhawatiran, namun ia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa kondisinya akan baik-baik saja.

“Ya percaya diri aja. Karena di rumah terus kan bosan. Kalau sakit ya parno, tapi karena sehat nggak apa-apa. Jadi lebih mengatur mindset aja sih. Kalau terlalu parno juga bahaya bisa berpengaruh ke daya tahan tubuh kita juga,” papar Sarah Azhari.

Sejak adanya pandemi hingga sekarang, dia mengaku belum pernah sekalipun melakukan tes Covid-19. Dia sengaja tidak melakukannya meski angka kasus di Amerika tinggi lantaran kondisinya kurang memungkinkan.

“Bisa ke rumah sakit sebenarnya. Aku ada dokter langganan tapi dia biasa nanganin pasien kritis. Makanya aku putuskan enggak dulu deh. Meskipun di sana ada ruang tunggu, tetap aja di ruang tunggu kan ada orang sakit. Jadi aku takut,” pungkasnya. (jpc/drx)

Tinggalkan Balasan