Sudah Sejak Lama Terminal dan Pasar di Kabupaten Bandung Jadi Satu, Akibatnya Kumuh dan Semrawut

BANJARAN – Kondisi sarana umum di Kabupaten Bandung saat ini jauh dikatakan layak. Sebab, keberadaan Pasar dan Terminal ditempatkan disatu lokasi, sehingga menimbulkan kesemrawutan dan kemacetan tiap harinya.

Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bandung Toni Permana mengatakan, seluruh terminal yang ada di Kabupaten Bandung tidak representatif. Baik dari segi fasilitas maupun pengelolaannya.

’’Jadi revitalisasi terminal sangat diperlukan dan kalau terminalnya bagus, bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD),’’kata Toni kepada Jabar Ekspres, Selasa, (25/8).

Dia mengatakan, salah satu PAD yang dihasilkan dari terminal dan pasar adalah retribusi parkir. Namun, pada kenyataannya perolehan pendapatan dari restribusi parkir di Kabupaten Bandung sangat minim.

“Sangat di sayangkan potensi PAD Kabupaten Bandung yang bersumber dari parkir sangat kecil. Dalam setahun, hanya Rp1 milyar lebih. Sehingga setiap harinya, PAD retribusi parkir tidak lebih dari Rp3 juta,” ungkap Toni saat ditemui di Terminal Banjaran, Selasa (25/8).

Toni menambahkan, Revitalisasi terminal ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat.

“Dengan adanya keamanan dan kenyamanan di sebuah fasilitas umum, maka masyarakat akan sadar untuk berkontribusi dalam meningkatkan PAD. Setelah direvitalisasi, maka hal yang harus dilakukan oleh semua pihak adalah menjaga sarana dan prasarana dengan baik,” kata Toni. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan