Siaga Satu Hadapi Cuaca Ekstrem

BANDUNG – Pemerintah pusat melalui BNPB mengeluarkan surat edaran bagi kabupaten/kota untuk melakukan siaga 1 jelang musim penghujan ekstrem, yang berpotensi memicu bencana hidrologi.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai mengikuti rapat virtual bersama Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (9/10).

“Jadi BMKG melaporkan agar provinsi-provinsi di Jawa untuk bersiap-siap karena ada potensi musim penghujan yang ekstrem, Maka tadi ada BNPB Pak Doni Monardo dan kita sedang mengeluarkan edaran ke kota/kabupaten agar siaga 1, ya ditambah karena potensi ada bencana banjir saat Covid-19,” ujar Emil sapaan akrabnya.

Emil menambahkan, pada masa pandemi Covid-19 ini tempat pengungsian pun harus dirancang khusus agar tak menjadi sarana penularan Covid-19.

“Maka tempat-tempat pengungsiannya harus berbeda dengan tahun lalu, jadi harus lebih besar, lebih berjarak sehingga kalau mau bilang ya, kalau ternyata kejadian kebencanaan, protap ke pengungsian itu sudah jauh lebih baik,” kata Emil.

Selain itu, Emil dan Luhut juga membahas mengenai potensi klaster terbaru dari aksi demonstrasi yang terjadi belakangan ini. “Karena rata-rata belum selesai diswab, semua yang ditahan. Saat ini ditahan dilakukan rapid test, dan banyak yang reaktif,” ucap Emil.

Emil tak merinci berapa jumlah pericuh yang menunjukkan indikasi reaktif dari rapid test, namun andaikata setelah dites usap hasilnya positif Covid-19, maka pasien tersebut akan tetap mendapatkan perawatan.

“Ya kami tidak akan memperlakukan beda, yang namanya positif OTG ya dikarantina mandiri, kalau dia ada komorbid (penyakit penyerta) agak parah ya ditarik ke rumah sakit, tracing orangtuanya, tetangganya dikali 24 orang, kita tes PCR lagi, kita gak pirit-pirit (pilah-pilah) mau kaya atau miskin atau bagaimana pun juga,” pungkasnya. (bbs/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan