Sebelum Sekolah Buka, Pemerintah Perlu Lakukan Swab Test pada Guru

BALEENDAH – Belum lama ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memutuskan akan mengizinkan untuk membuka sekolah kembali di tengah Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi X DPR RI , Dede Yusuf Macan Effendy mengatakan, jika sekolah diizinkan untuk dibuka maka Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus mampu menyediakan Swab Test atau minimal PCR tes bagi tenaga pengajar atau guru. Karena kondisi Pandemi Covid 19 merupakan tanggung jawab pemerintah.

Menurutnya, anak-anak mungkin tidak terpengaruh besar, tetapi ketika anak tersebut pulang kerumah dan bertemu orang tuanya yang memiliki riwayat penyakit diabetes, stroke atau jantung, maka itu akan menjadi bahaya bagi yang dirumah.

Untuk itu, lanjutnya, jika pemerintah mengizinkan sekolah untuk dibuka kembali, maka semua harus paham akan kondisi, apakah pemerintah daerah sanggup menyiapkan swab test atau PCR tes bagi tenaga pengajar.

”Kemudian, seminggu sekali sebagai bentuk pemantauan, siswa yang bersekolah wajib menjalani rapid test. Selanjutnya, dilihat updatenya, jika ternyata ada yang positif, maka sekolah harus ditutup lagi,” ungkap Dede Yusuf saat di wawancara melalui telepon seluler, Jumat (31/7).

Dia menuturkan, jika sekolah akan dibuka, maka harus dibuka secara bertahap. Yaitu dimulai dari sekolah jenjang SMA, setelah dua bulan barulah jenjang SMP yang boleh dibuka dan terakhir jenjang SD.

”Jadi, sekolah tidak bisa sekaligus dibuka. Hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19,” tuturnya.

”Apabila ini dipaksakan, maka bisa menjadi klaster baru, pasalnya ada sekiy 48 juta siswa sekolah dari SD sampai SMA yang masuk sekolah. Itulah yang tidak kita harapkan. Jadi harus secara bertahap, SMA dulu yang dibuka dengan kapasitas 50 persen, sisanya masih menggunakan PJJ. Nanti dilihat hasilnya seperti apa,” imbuhnya.

Dia berharap ada SK Menteri Pendidikan, terkait pembukaan sekolah ini. Berdasarkan pemantauannya, memang ada sekolah yang sudah dibuka tetapi tentunya telah menerapkan protokol kesehatan.

”Hal ini, tujuannya agar sekolah bisa survive dan bisa memperoleh biaya, misalnya untuk membayar tenaga pengajar,” terangnya.

Saat ditanyakan terkait pentingnya Satgas Covid-19 di setiap sekolah, Dede pun mengaku hal tersebut sangat penting, agar bisa melakukan controling kesetiap sekolah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan