Satu Kampung Gelap Gulita

BANDUNG BARAT – Warga di Kampung Garunggang Hilir, RT 03 RW 21, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum teraliri listrik. Ironisnya, kampung itu hanya berjarak puluhan kilometer dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling yang memasok listrik bagi pulau Jawa dan Bali.

Mayoritas warga mengandalkan cahaya dari lilin sebagai sumber penerangan. Jaringan listrik terdekat berjarak sejauh 2 kilometer sehingga untuk mendapat listrik perlu membeli kabel panjang.

Jika matahari mulai tenggelam, aktivitas warga kampung hanya berdiam diri di rumah dengan penerangan lilin maupun lampu minyak. Kampung terasa hening tanpa ada suara musik dari sound system maupun hiburan dari tontonan televisi.

[ihc-hide-content ihc_mb_type=”show” ihc_mb_who=”3,4″ ihc_mb_template=”1″ ]

Kondisi ini telah berlangsung sejak kampung ini mulai dihuni warga 20 tahun silam.

Nanang Abdul Kodir, Ketua RT setempat menuturkan, tercatat 16 rumah dihuni 30 kepala keluarga atau sekitar 75 jiwa tinggal di kampung tersebut.

“Ada tiang listrik di kampung sebelah, kurang lebih jaraknya 1,5 kilometer. Kalau nyambung harus modal kabel panjang. Jadi mayoritas warga di sini memilih gelap-gelapan atau paling mengandalkan lilin,” tutur Nanang, Minggu (28/6).

Pihak Desa Sirnajaya membenarkan jika di wilayahnya terdapat satu kampung yang hingga saat ini sebagian warganya belum menikmati listrik seperti rumah-rumah lain di desa sebelah.

Kampung tersebut yakni Kampung Garunggang Hilir, RT 03 RW 21, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang lokasinya ada di tengah perkebunan teh Montaya.

“Betul memang ada warga di Kampung Garunggang yang belum punya KWh sendiri, tapi sebetulnya untuk jaringan listrik itu sudah ada, tapi jaraknya sekitar 3 kilometer,” papar Kepala Desa Sirnajaya, Suhardi.

Berdasarkan penelusurannya ada sekitar 400 rumah di Desa Sirnajaya yang warganya belum memiliki KWh listrik sendiri, selain warga di Kampung Garunggang Hilir.

“Jadi sebetulnya bukan hanya di Kampung Garunggang Hilir saja, ada juga kampung lain yang warganya belum punya KWh sendiri, jadi terpaksa ikut nyolok ke rumah warga lain. Setelah dihitung, untuk mengaliri listrik di Desa Sirnajaya butuh sekitar 60 tiang listrik,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan