Sanghyang Kenit, Wisata Goa Alam Purba Saguling

Belum lagi dengan rute melewati genangan air Citarum Purba setinggi perut yang masih menjadi habitat berbagai jenis ikan seperti baung dan gabus. Siapkan stamina dan lampu senter, meskipun pemandu akan memberikan fasilitas helm dan pelampung.

Perjalanan menelusuri gua akan memakan waktu sekitar 45 menit. Bila air sedang tinggi, wisatawan bisa melakukan tubing dari Sanghyang Tikoro yang menjadi pintu keluar gua menuju titik awal Sanghyang Kenit.

Pengunjung yang ingin masuk gua, akan dipandu oleh pemandu lokal dengan tarif Rp 150 ribu perorang. Penelusuran gua eksotis ini cukup menantang, karena melewati celah gua yang sempit dan licin.

Perjalanan wisata kian sempurna ketika dipungkas dengan menjajal nasi liwet yang disediakan warga Kampung Cisameng dan pisang yang tumbuh di bantaran sungai.

Doddy Aang Satibi (24), pengelola tempat wisata Sanghyang Kenit mengatakan, saat ini ada puluhan warga di Kampung Cisameng yang mengais rezeki dengan hadirnya wisata baru ini.

”Sangat terasa bagi masyarakat, walau nilainya belum besar karena masih merintis. Tapi bisa menjadi sampingan di kala pemuda yang masih sulit bekerja, ibu-ibu membuka warung dan ibu PKK menjadi penyedia nasi liwet pesanan para pengunjung,” ujar Doddy, Minggu (19/7).

Rencananya, pihak pengelola akan menambah fasilitas lainnya. Seperti wisata water line, panjat tebing, dan hammocking. ”Perlahan, tapi kita akan benahi dulu soal akses jalan dari parkiran ke lokasi Sanghyang Kenit, meski baru beberapa bulan sudah ada ribuan wisatawan di akhir pekan, bahkan ada dari Mancanegara seperti dari Cina dan Singapura,” tuturnya. (mg6/rus)

Baca Juga : Masih Masa Pandemi Covid-19, Obyek Wisata di Bandung Barat Masih Ada yang Buka

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan