Sampah Lebaran di KBB Tak Alami Peningkatan

NGAMPRAH – Pascalibur Idul Fitri 1441 Hijriyah, volume sampah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak mengalami peningkatan yang signifikan meskipun banyak masyarakat yang diam di rumah selama pandemi Corona Virus Disease.

Biasanya sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti setiap harinya mencapai 145 hingga 150 ton. Sedangkan pascalebaran volume sampah meningkat menjadi 160 hingga 165 ton per hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB Apung Hadiat Purwoko, mengatakan peningkatan volume sampah pada tahun ini hanya terjadi pada malam takbiran dan hari lebaran saja dengan persentase kenaikan mencapai 15 persen.

Sedangkan pada tahun sebelumnya, peningkatan volume sampah, terutama sampah rumah tangga pascalebaran biasanya mengalami peningkatan antara 20 hingga 30 persen.

“Selama 3 bulan terakhir masyarakat diam di rumah tapi volume sampah tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Padahal kalau lebaran justru peningkatan volume sampah sangat drastis, tapi sekarang tidak,” ujar Apung saat dihubungi, Rabu (27/5).

Ia mengatakan, sampah tersebut diangkut oleh petugas kebersihan dari setiap wilayah saat malam takbiran, bahkan pada hari lebaran petugas juga masih tetap melakukan pengangkutan sampah.

“Meskipun lebaran tapi masih tetap ditangani petugas kitaa. Ada yang sampai 2 rit sehari mengangkut sampah ke TPA Sarimukti,” ucapnya.

Untuk mengangkut sampah pascalebaran, DLH KBB menurunkan 38 armada yang terdiri dari truk sampah tonase besar dan armada pengangkut sampah liar (APSL) dengan jumlah personel mencapai 50 orang.

“Kita turunkan sampai 38 mobil pengangkut sampah, mulai dari truk sampai yang mobil kecil. Petugas juga tidak ada yang libur tapi kalau ada penumpukan mohon maklum, bukan tidak diangkut tapi pengangkutannya bergiliran,” bebernya.

Hingga saat ini, petugas kebersihan KBB masih melakukan penyisiran sisa sampah rumah tangga pascalebaran karena tidak menutup kemungkinan masih ada sampah yang belum terangkut.

“Sampai saat ini terus patroli. Karena pasti ada titik sampah baru atau tumpukan yang belum terangkut oleh petugas kebersihan,” tandasnya. (mg6/yan)

Tinggalkan Balasan