Robert: Rutinitas Hanya Update Kabar Korona

BANDUNG-Sudah kurang lebih dua pekan Persib libur dari latihan menjalani tugas latihan mandiri di rumah masing-masing. Rutinitas biasa pelatih Robert Alberts sehari-harinya tidak lain mengupdate terus perkembangan Virus Korona.

Pandemi Korona telah melumpuhkan beberapa aspek terutama di sektor ekonomi merembat kepada keberangsungan liga. Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bahkan dibayangi penghentian total andai hingga batas waktu 29 Mei Korona juga belum diatasi atau mereda.

“Rutinitas saya tidak banyak perbedaan dari biasanya, terus membaca kabar terbaru soal penyebaran virus baik di dalam negeri, kawasan Asia Tenggara, Asia dan dunia. Saya terus memperbaharui informasi apa yang terjadi di dunia,” kata Robert Alberts Sabtu (11/4) dilansir dari simamaung.com.

Robert mengetahui jika beberapa klub di Eropa mulai menjalani latihan seperti Bayern Munich di Jerman atau Totenham Hotspurs di Inggris. Kendati demikian ia tidak tahu hal itu adalah pilihan baik.

“Juga melihat apa yang terjadi di olahraga terutama sepakbola. Seperti di Jerman, klub sudah melakukan latihan meski dengan cara social distancing,” ungkapnya.

“Walaupun tidak terlalu ideal tapi setidaknya klub sudah menggelar latihan meski di bawah larangan (pemerintah). Saya tidak tahu itu bagus atau tidak,” lanjutnya.

Menurutnya situasi di Jerman masih di luar kendali. Bahkan beberapa klub itu nekad melaksanakan latihan di tempat umum yang jelas melanggar aturan dan mengancam kesehatan pemainnya.

“Karena situasi di Jerman masih di luar kendali. Klub lain seperti Tottenham berlatih di area umum yang berarti melanggar aturan,” tuturnya.

Robert masih pada keputusannya bersama manajemen untuk meliburkan klub sampai situasi dianggap layak untuk menggelar latihan tim. Saat ini setiap pemain harus terus menjaga kebugaran di masa sulit ini.

“Jadi saya pikir apa yang kami lakukan untuk melakukan latihan di rumah dan diam di rumah masih yang terbaik,” tandasnya. Update terkini 11 April pasien positif Covid-19 di Indonesia mencapai 3.842, dinyatakan sembuh 286 orang dan kasus meninggal 327 orang. (bbs/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan