Ridwan Kamil Terpilih sebagai Pemimpin yang Menginspirasi

PANGANDARAN — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meraih penghargaan sebagai The Inspiring Leader dalam CNBC Indonesia Award 2020.

Piala penghargaan diterima Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– secara simbolis via konferensi video di Command Center Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jumat (23/10/20).

Kang Emil dinilai mampu menginspirasi, menyerap aspirasi masyarakat, dan menyampaikan kebijakan dengan baik melalui sejumlah platform.

Dalam sambutannya, Kang Emil menyatakan penghargaan bukan hal terpenting memimpin Provinsi Jabar. Namun, penghargaan dapat menggambarkan bahwa inovasi dan kebijakan yang diambil sudah menyentuh ke akar persoalan dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Mudah-mudahan keputusan saya memberikan manfaat untuk masyarakat. Saya bekerja tidak untuk mendapatkan pujian atau penghargaan karena bekerja adalah kemuliaan,” kata Kang Emil.

“Saya hanya satu dari jutaan orang yang menggerakkan semua yang terjadi. Maka itu, saya dedikasikan ini untuk seluruh ASN Pemda Provinsi Jabar dan masyarakat Jabar,” imbuhnya.

Dalam penyerahan penghargaan tersebut, Kang Emil memaparkan sejumlah capaian positif Jabar di sektor ekonomi.

Selama paruh pertama 2020, Jabar menempati peringkat pertama realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan total Rp57,9 triliun.

Kemudian, ekspor Provinsi Jabar terus membaik di masa pandemi COVID-19. Saat ini, ekspor Jabar menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari hingga Agustus 2020, Jabar menyumbang 16,28 persen atau 16,79 miliar dolar Amerika Serikat terhadap ekspor nasional, disusul Jawa Timur sebesar 12,95 persen dan Kalimantan Timur sebesar 8,44 persen.

Kang Emil pun mengatakan, terdapat empat upaya yang akan dilakukan Pemda Provinsi Jabar untuk terus menggerakkan perekonomian Jabar hingga akhir tahun 2020.

“Pertama meningkat investasi. Kedua, memperluas pasar ekspor. Ketiga, memperkuat daya beli masyarakat, dan keempat, memaksimalkan belanja pemerintah,” ucapnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan