Ridwan Kamil Apresiasi Ormas AMS Hadirkan Program Pertanian Milenial

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengapreasi kehadiran organisasi masyarakat (ormas) Angkatan Muda Siliwangi (AMS) yang memiliki program pelatihan pertanian untuk kaum milenial.

“Saat semua sektor terpukul pandemi COVID-19, sektor tersebut tetap tumbuh, dan AMS punya program pelatihan pertanian untuk milenial. Ini sangat sinkron dengan pola ekonomi Jabar yang akan mengedepankan kembali ke desa dengan aktivitasnya melalui teknologi digital,” kata Kang Emil di Kota Bandung, Selasa (10/11).

Ditemui seeusai menghadiri Milangkala ka-54 Angkatan Muda Siliwangi, Kang Emil mengatakan ketangguhan akan perubahan dan adaptif merupakan semangat dari AMS pada 54 tahun silam, salah satunya menghadirkan program pelatihan pertanian untuk milenial.

“Ini menjadi bekal kebersamaan bahwa barang siapa yang mau berubah atau beradaptasi, maka umurnya akan panjang,” ujarnya.

Kang Emil menyatakan, aktivitas kehidupan berubah drastis saat pandemi COVID-19. Semua pihak mesti beradaptasi, termasuk AMS, mulai dari kegiatan hingga operasional.

“Organisasi yang paling baik adalah organisasi yang mau beradaptasi dengan kebiasaan baru, mulai dari kegiatan, operasional dan lainnya,” katanya.

Menurut Kang Emil, sampai saat ini, AMS ikut berperan menjaga kondusivitas. Ia pun mengatakan bahwa tidak akan ada pembangunan tanpa adanya syarat dasar pembangunan, yaitu terciptanya kondusivitas sosial politik.

“Tidak ada pembangunan tanpa ada kondusivitas, maka peran AMS, salah satunya adalah syarat-syarat dasar pembangunan, yaitu terciptanya kondusivitas sosial politik. Kalau tidak ada kondusivitas, artinya ‘parasea’ dan itu harga yang sangat mahal,” katanya.

Perayaan ulang tahun AMS tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena sedang dalam pandemi COVID-19. Protokol kesehatan diterapkan secara ketat, sehingga acara hanya dihadiri 30 orang.

“Ini peristiwa penting yang dirayakan dalam suasana sangat sederhana, biasanya gebyar, tapi karena ada COVID-19 dan aturan protokol kesehatan, jadi tentu dibatasi,” kata Kang Emil. (ant/ris)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan