Ribuan Jiwa Terdampak Banjir Bandang Sukabumi

SUKABUMI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyebutkan data sementara hingga Sabtu (26/9), jumlah warga yang ter­dampak bencana banjir bandang Cibuntu pada Senin (21/9) mencapai 1.107 jiwa dari 327 kepala keluarga (KK).

“Seribuan warga yang terdampak banjir bandang tersebut tersebar di satu kelurahan dan 13 desa di tiga kecamatan, yakni Cicurug, Parungkuda, dan Cidahu,” kata Koordina­tor Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi dilansir Antara, Sabtu.

Menurutnya, sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendataan jumlah warga yang terdampak bencana yang mengakibatkan kerusakan di beberapa titik di tiga kecamatan tersebut. Kecamatan yang paling parah adalah Cicurug.

Dari 1.107 jiwa yang terdampak, tiga orang diantaranya meninggal dunia karena terseret banjir bandang dan 10 orang mengalami luka-luka. Selain itu, juga terda­pat 52 lanjut usia (lansia), 40 balita dan tiga ibu hamil.

Beberapa warga terpaksa mengungsi di beberapa loka­si, seperti fasilitas umum, kerabat maupun tempat lain­nya, karena rumahnya rusak berat, bahkan ada beberapa yang hanyut tersapu banjir bandang.

Pada masa tanggap darurat bencana ini pihaknya fokus dalam pemulihan kondisi daerah terdampak banjir, memberikan bantuan dan melakukan berbagai pelay­anan lainnya untuk mengu­rangi beban para korban.

Dalam proses penanggu­langan pasca-bencana ini personel yang dikerahkan mencapai 1.250 orang terdiri dari petugas BPBD, personel TNI/Polri, Palang Merah In­donesia (PMI), Basarnas, Sar­da, relawan, potensi SAR, dan berbagai unsur masyarakat.

“Di lokasi bencana juga sudah didirikan dapur umum untuk melayani konsumsi korban dan untuk bantuan sudah disalurkan secara ber­tahap kepada para penyintas, baik dari pemerintah, organ­isasi dan lain sebagainya,” tambahnya.

Sementara itu, Sekjen PMI Pusat Sudirman Said menga­takan untuk membantu pros­es penanggulangan bencana banjir bandang, pihaknya su­dah menerjunkan personel, peralatan dan armada ken­daraan, serta menyalurkan bantuan logistik.

Selain itu, PMI juga menger­ahkan truk tangki untuk men­yalurkan bantuan air bersih kepada warga terdampak bencana. Pasca-terjadinya banjir persediaan air bersih minim karena sumbernya rusak dan tidak bisa diman­faatkan lagi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan