Prestasi Golkar Jabar Anjlok

BANDUNG – Dari 8 wilayah di Jawa Barat yang menggelar pilkada serentak pada 9 Desember lalu, partai Golkar hanya memenangkan tiga Pilkada, yaitu di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Karawang.

Pada 5 wilayah lainnya yaitu; Kabupaten Bandung, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Kota Depok. Partai berlambang pohon beringin itu harus rela gigit jari.

Hasil itu jelas dibawah capaian kemenangan angka nasional sekaligus tak sesuai target Golkar Jabar sendiri yang mematok angka 60 persen kemenangan pada hajatan Pilkada ditengah pandemi ini.

Dan klaim kemenangan Partai Golkar sebanyak 61 persen pada Pilkada Serentak 2020 yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ternyata tidak berbanding lurus dengan kemenangan Partai Golkar di Jawa Barat.

Director Centre for Political Analysis Strategic Indonesia, Nana Rukmana‎ menilai, hasil pilkada serentak di Jawa Barat menjadi pukulan keras bagi Partai Golkar yang selama ini menempatkan Propinsi Jawa Barat sebagai salah satu lumbung suara tradisionalnya.

Menurut Nana, harus ada evaluasi menyeluruh untuk bisa mengembalikan kejayaan Golkar di Bumi Pasundan. Sebagai partai besar Golkar Jabar seharusnya bisa kembali bangkit dan melakukan rekonsolidasi total.

“Langkah itu sekaligus untuk mempersiapkan secara matang menghadapi hajatan politik seperti Pilgub Jabar mendatang. Jika tidak, maka Partai Golkar akan kesulitan bersaing dengan partai lain yang terus berbenah lebih serius” ujar Nana dilansir dari rmoljabar.id, Jumat (18/12).

Terpisah, Direktur Lingkar Studi Demokrasi Indonesia (LSDI), Amir Soedrajat, mengatakan, meski di Jawa Barat Partai Golkar mengklaim menang 50 persen, atau 4 dari 8 pilkada yang ada, namun faktanya kemenangan hanya diraih di 3 Pilkada.

Kemenangan itu pun kata Amir tidaklah mungkin bisa diklaim sendiri, karena partai koalisi juga akan melakukan klaim serupa. Bahkan kepala daerah yang menang yang merupakan kader hanya terjadi di dua tempat yaitu Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.

“Marwan Hamami jelas kader Partai Golkar di Kabupaten Sukabumi sekaligus incumben, sedangkan di Cianjur TB Mulyana hanya berkiprah sebagai wakil bupati saja. Sisanya Golkar hanya ikut mengusung tanpa memiliki kader untuk dijadikan kepala daerah yang menang,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan