Potensi Ekspor Produk UKM dan IKM Cukup Besar

CIMAHI – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi menilai, produk Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Cimahi memiliki potensi yang sangat besar untuk menembus pasar ekspor.

Kepala Seksi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Eka Handayani mengatakan, jika sudah menembua pasar ekspor, maka potensi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar semakin terbuka mengingat pasarnya akan menjadi semakin luas.

”Selama ini banyak di bidang makanan dan minuman, serta fashion yang berpotensi ke pasar ekspor. Seperti Batik Sekar Putri, Cintek (bandrek hanjuang), sama Turbay (fashion), dan banyak lagi,” ungkapnya di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi Jalan Demang Hardjakusumah, Senin (13/1).

Para pelaku UKM/IKM yang sudah menjajaki pasar ekspor ini, kata Eka, biasanya mereka menitipkan produknya melalui temannya yang ada d luar negeri. Sepengetahuannya, produk Cimahi sudah sampai ke berbagai negara Asia hingga Eropa.

”Ngga melalui prosedur ekspor langsung, Kaya jualan online. Ada yang ke Malaysia, Australia, Jeddah, Jepang Swedia, Amerika Serikat, Abu Dhabi, Singapura, Jerman, China, Hawaii, Belanda, Lebanon, Vietnam, Inggris, Mekkah, dan Brunei Darusallam,” terang Eka.

Menurutnya, masih banyak yang belum mengetahui dan memahami bagaimana prosedur dan mekanisme yang harus dilalui supaya produknya bisa dieskpor ke luar negeri.

”Ngga semua UKM/IKM tahu. Kalau yang pernah ikut pelatihan tahu,” menujurnya.

Pihaknya mengaku terus mendorong para pelaku UKM/IKM di wilayahnya untuk ekspor, serta meningkatkan kualitas produknya. Salah satu caranya dengan pelatihan.

”Tahun 2020 ini kita ada pelatihan ekspor 2 kali, pelaksanaan di Triwulan 2 dan 3, untuk 40 pelaku usaha,” katanya.

Selain UKM/IKM, pabrik besar di Kota Cimahi juga berpotensi ekspor. Selama ini ada 60 perusahaan besar yang secara berkala melakukan ekspor ke sejumlah negara, seperti Thailan, Australia, Jepang, Inggris, Prancis, Belgia, Polandia, Spanyol, Italia, Denmark, Malysia, Jerman, dan Rusia.

”Produk ekspornya berupa kain dan garment. Nilai ekspor-nya juga cukup besar, di tahun 2018 mencapai 477.258.406 USD dengan volume barangnya mencapai 76.802.619 kilogram massa (KGB). Sementara di tahum 2019 sampai dengan Juni nilainya mencapai 222.158.669 USD dengan jumlah volume 68.447.454 KGB,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan