Pilkada Jadi Ajang Judi, Forkopimda Tingkatkan Pengawasan di 8 Daerah

BANDUNG – Aksi judi di tengah Pilkada Serentak 2020 menyeruak ke publik. Hal itu atas temuan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Barat (Jabar) berdasarkan laporan dari masyarakat.

Kepala Kesbangpol Jabar, Iip Hidayat membenarkan soal kasus judi Pilkada tersebut. Menurutnya, hal itu berdasarkan laporan terkait warga luar Jabar yang melakukan judi pasangan calon di Pilkada Pangandaran.

Laporan tersebut, ujar dia, diterima Kesbangpol dari salah satu tokoh masyarakat dan agama yang melaporkan bahwa warga di luar Jabar sengaja datang ke Pangandaran diduga untuk melakukan judi.

“Ada informasi seperti Pangandaran, itu dari tokoh agama menyampaikan ada beberapa unsur dari luar Pangandaran menjelang pilkada datang ke sana untuk melakukan semacam tanda kutip judi,” kata Iip, kemarin (22/11).

“Ada yang mengatakan diluar Jawa Barat, karena ada diperbatasan (wilayah Pangandaran), mengantisipasi kebenarannya. Kita masih punya waktu untuk mengantisipasinya,” imbuhnya.

Iip menjelaskan, bahwa kasus tersebut merupakan sesuatu kerawanan yang sering terjadi di Pilkada maupun Pemilu. “Kerawanan berkaitan dengan semacam politik uang atau judi,” jelasnya.

Menindak lanjuti, laporan tersebut, Iip mengungkapkan akan melakukan koordinasi dengan pihak keamanan dan aparat untuk menindak tegas praktik judi tersebut. “Ini kan mengganggu, stabilitas di sana. Itu, kita tindaklanjuti dengan aparat keamanan untuk mengantisipasinya,” ucapnya.

Agar kejadian tersebut tidak terulang, Iip dan pihak keamanan akan terus mengawal dan mengantisipasi kerawanan di Pilkada 9 Desember mendatang. “Kita koordinasi, ini masalah keamanan,” katanya.

Dirinya mengaku telah melaksanakan rakor dengan berbagai pihak. Salahsatunya tokoh masyarakat, agama, pemuda forum-forum, TNI-Polri, KPU dan Bawaslu guna memastikan kelancaran penyelenggaraan Pilkada di 8 kabupaten/kota.

Iip menambahkan, rakor tersebut bertujuan mendapatkan informasi sehingga jika ditemukan masalah bisa dicarikan solusi dan jalan keluar. Mengingat, penyelenggaraan pilkada di tengah pandemi Covid-19 ini dapat berjalan dengan lancar.

“Yang paling penting Pilkada ini berbeda dengan sebelumnya karena di tengah Covid-19. Nah, tupoksi kami adalah menjaga kondusivitas dan sehat,” ucapnya.

“Oleh karena itu, dipertemuan-pertemuan di 8 kabupaten kota kami lebih menekankan hal itu mengomunikasikan dan mengoordinasikan,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan