Peringati Hari Kontrasepsi, BKKBN Jabar Layani 40.787 Akseptor

BANDUNG-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berhasil melayani 287.991 akseptor, melampaui target 250 ribu peserta KB. Dari jumlah tersebut, 40.787 di antaranya berasal dari Jawa Barat.

Kepala Perwakilan BKK­BN Jawa Barat Kusmana merinci, ke-40.787 tersebut terdiri atas 16.348 alat kontrasepsi dalam rahim atau lebih dikenal dengan intra­uterine device (IUD) dan 24.439 implan atau susuk plus 152 peserta KB metode operasi pria (MOP) atau vasektomi dan 486 metode operasi wanita (MOW) atau tubektomi.

Uung mengaku sangat bersyukur dengan capaian target pelayanan yang berlangsung sepanjang 18 Agustus-26 September tersebut. Bagi Uung, sa­paan akrab Kusmana, ke­berhasilan ini tidak lepas kolaborasi dengan mitra kerja yang terus mendu­kung BKKBN Jabar.

“Kami sangat dibantu teman-teman bidan, para dokter, dan para kader penggerak di lapangan. Khusus dalam rangka pelayanan Hari Kontrasepsi ini. Kami juga bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat. Selain menjadi perpanjangan jejaring pelayanan, ang­gota Fatayat NU yang be­rada pada rentang usia subur menjadi sasaran pe­layanan,” kata Uung dalam pertemuan virtual dalam rangka evaluasi pelayanan serentak pada peringatan Hari Kontrasepsi se-Dunia 2020 atau World Contra­ception Day (WCD), Sabtu (26/9).

“Tentu kami juga terus menjalin kerjasama dengan mitra kerja Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jabar, Per­kumpulan Keluarga Ber­encana Indonesia (PKBI) Jabar, Tim Penggerak PKK Jabar, dan persatuan dok­ter spesialis kandungan. Support juga datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta para jurnalis dan pekerja media yang tergabung dalam Ikatan Penulis Keluarga Beran­cana (IPKB) Jabar,” tambah Uung.

Setelah sukses melam­paui target capaian pada jilid I, pelayanan serentak dalam rangka peringatan ke-27 Hari Keluarga Na­sional (Harganas) pada 29 Juni 2020, praktis pasan­gan usia subur (PUS) yang menjadi sasaran peserta sudah berkurang drastis.

“Untuk memenuhi tar­get nasional sebanyak 43.256 peserta KB, kami memetakan sasaran se­cara cermat di masing-masing kabupaten dan kota. Proses penajaman sasaran ini lebih mudah dari sisi pengorganisasian karena para penyuluh KB di bawah binaan lang­sung BKKBN. Dengan demikian, jalur koordi­nasinya linier mulai pusat hingga daerah,” terang Koordinator Bidang Ad­vokasi, Penggerakkan, dan Informasi (Adpin) BKKBN Jawa Barat Her­man Melani melengkapi keterangan Kusman.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan