Penyebaran Virus Korona Mulai Berdampak Kepada Pedagang Pasar Tradisonal

CIMAHI – Anjuran penerapan physical dan social distancing untuk memutus penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) sangat berdampak bagi pedagang tradisional.

Selain penurunan omset, sebagian pedagang juga terpaksa menutup kegiatan usahanya untuk sementara waktu.

Berdasarkan data hasil evaluasi Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi, dari Pasar Atas Baru, tercatat ada sekitar 36 dari total 425 pedagang yang sudah menutup usahanya.

Sementara dari Pasar Cimindi sebesar 30 persen dari sekitar 300 pedagang tercatat sudah menutup usahanya.

“Mulai dari soal social distancing, tutup dengan sendirinya. Kita evaluasi Pasar Atas 36 persen, Pasar Cimindi 30 persen,” terang Kepala Disdagkoperind Kota Cimahi, Adet Chandra Purnama saat dihubungi, Minggu (29/3).

Menurut Adet, kebanyakan pedagang yang sudah menutup kegiatan usahanya bergerak dibidang buku, alat tulis hingga pakaian. Merrka terpaksa menutup kegiatan usahanya

dikarenakan memang sepi peminat sejak mewabahnya viru corona.

“Pedagang yang tidak laku itu bukan yang untuk pemenuhan kebutuhan utama,” sebut Adet.

Kondisi tersebut dibenarkan Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Cimindi, Asep Rohendi. Menurutnya, dari sekitar 300 pedagang yang biasanya aktif, kini hanya menyisakan sekitar 250 pedagang saja yang masih aktif mengais rezekinya di pasar yang terletak di Jalan Mahar Martanegara itu.

“Sekarang saya pantau sejak wabah Covid-19 ada 250 pedagang yang aktif. Yang udah tutup kebanyakan pedagang kuliner sama pakaian,” ungkapnya.

Diakui Asep, sejak mewabahnya virus tersebut ada pengurangan terhadap omset para pedagang. Termasuk dirinya yang sehari-hari berjualan sayuran.

Biasanya jika dalam kondisi normal, kata Asep, omset yang ia dapatkan bisa mencapai Rp 4 juta. Namun sejak ramai Covid-19, omsetnya turun dibawah Rp 3 juta.

“Sekarang omsetnya dibawah Rp 3 juta. Agak berkurang, apalagi kan sekarang pabrik udah mulai libur, jadi ngaruh juga,” bebernya.

Terpisah, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Atas Baru, Hanna Subiyanti menambahkan, memang memang kondisi seperti ini sangat berdampak terhadap pedagang yang terpaksa menutup usahanya untuk sementara waktu.

“Pasti berdampak. Pedagang ada yang buka ada yang tutup. Tapi khusus sembako memang harus tetap buka menyediakan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan