Penundaan Liga, Teddy Sebut Banyak Klub Merugi

BANDUNG – Menunggu kejelasan bukan sesuatu yang enak, apalagi jika biaya terus membengkak.

Liga 1 2020 direncanakan bergulir kembali pada November mendatang. Tapi rencana tersebut masih gelap dari eksekusi, karena belum ada lampu hijau dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Klub-klub terus berada dalam situasi yang tidak pasti, lantaran kompetisi yang juga belum ditetapkan kapan dimulai. Tentunya, hal seperti ini membuat klub harus merugi, karena biaya operasional terus berjalan.

Hal tersebut turut diakui oleh direktur dari Persib Bandung, Teddy Tjahjono. Ia menerangkan situasi ini bikin klub, khususnya manajemen, pusing. Karena, biaya tetap keluar, sambil menunggu kepastian.

“Kalau kerugian pasti ada, saya tidak bisa sebut berapa, tapi yang pasti banyak. Jadi memang memusingkan sekali,” ungkap Teddy dilansir dari goal.com

Bisa dibayangkan pemasukan klub melorot drastis karena situasi pandemi virus korona saat ini. Sponsor banyak yang menunda dukungan mereka, dan sudah pasti tidak ada pemasukan dari tiket, karena tidak ada pertandingan.

Persib menjadi salah satu klub yang berkomitmen dengan tetap menjalani latihan. Mereka ingin skuad siap kapan saja jika kompetisi sudah menemui kejelasan untuk dilaksanakan kembali.

“Kami tetap latihan karena tidak tahu kapan liga mulai. Saya terus tekankan kami butuh kepastian kapan liga akan mulai, sehingga bisa membuat perencanaan. Apabila liga mulai Januari 2021, maka kami akan libur dulu,” tutup Teddy

Polri belum mau memberikan izin karena alasan pandemi virus corona di Indonesia belum terkendali. Hal lain yang jadi penjegal adalah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di beberapa daerah, Desember nanti.

Sepakbola Indonesia kembali harus mengalah karena situasi, namun klub-klub sudah berdeklarasi di Yogyakarta, bahwa mereka ingin kompetisi 2020 tetap dilanjutkan, meski baru bisa digelar awal tahun depan. (bbs/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan