Penularan Tinggi, Lima Daerah Jabar Masuk Zona Merah

ntuk itu, Emil menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya mendorong agar seluruh daerah di Jabar bisa melakukan jumlah pengetesan PCR sesuai standar WHO, termasuk dengan menambah kembali kit PCR agar tes bisa berjalan optimal.

“Kami sedang melakukan upaya agar 20 kabupaten/kota lainnya yang belum memenuhi target 1 persen jumlah penduduk untuk meningkatkan kapasitas tes,” kata Emil.

Terkait antisipasi klaster COVID-19 di pesantren, ia mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan para pengurus pondok pesantren. Untuk kasus penularan di salah satu pesantren di Kabupaten Kuningan, Emil berujar, telah dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di desa atau pesantren tersebut.

“Sekarang di Jabar ada klaster pesantren di Kuningan. Terkait pesantren, kami temukan (penularan) karena adanya (orang) keluar masuk. (Pesantren) yang sifatnya bermukim itu menurut laporan Pak Wagub (Uu Ruzhanul Ulum) lebih terkendali,” kata Emil.

Dalam kesempatan tersebut, Emil juga menyebutkan keterisian rumah sakit sudah lampu kuning. Sebab, sampai sekarang keterisian secara umum ruang isolasi, ruang IGD dan lainnya mencapai angka 56 persen.

“Jadi standar WHO itu kan 60 persen. Nah, kita sudah secara umuk mendekati. Sehingga ini menjadi perhatian kita di minggu ini,” ucap Emil.

Orang nomor satu di Jabar ini menjelaskan, saat ini Pemprov Jabar terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menindaklanjuti rencana hotel yang akan di jadikan tempat isolasi pasien Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Dalam rangka mengisolasi OTG, sedang dikordinasikan oleh pak sekda. Ada 16 hotel di Bandung Raya, dan 3 hotel sementara di Bodebek yang akan dipergunakan untuk isolasi,” katanya.

Iapun menyampaikan, mulai digunakannya hotel sebagai tempat isolasi merupakan keputusan pusat. Sebab, yang membayar biaya penyewaan hotel tersebut pemerintah pusat.

“Karena yang bayarnya pemerintah pusat. Sehingga koordinasinya tidak bisa kami putuskan langsung oleh Gugus Tugas Jabar,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar mengatakan pihaknya tengah mendata hotel yang direkomendasikan sebagai tempat isolasi mandiri.

“Jadi begini, kemarin Pak Gubernur, Pak Sekda, gugus tugas dan Kementerian telepon, pemerintah pusat sedang mencari tempat isolasi di luar dari rumah sakit yang penuh,” katanya.

Tinggalkan Balasan