Pengampunan Kalkun

HARI raya kalkun kali ini begitu banyak diwarnai persoalan politik. Maka meja-meja makan pun dipenuhi pembicaraan politik. Tidak lagi seperti tahun-tahun lalu: banyak memperdebatkan soal pertandingan sepak bola.

Di hari raya ini, ada kabar sangat baik dari Presiden Donald Trump.

“Saya pasti meninggalkan gedung ini, asal… ” ujar Trump di pidato hari raya kemarin WIB, “…. Joe Biden sudah dinyatakan terpilih secara resmi.”

Berarti salah semua spekulasi para pengamat selama ini. Ternyata Trump itu penganut azas legalitas. Bahwa ia belum mengakui kemenangan Biden itu karena secara hukum memang Biden belum menang. Baru media dan perhitungan di atas kertas yang mengatakan Biden menang.

Berdasar logika itu, Biden memang baru bisa disebut sebagai ”presiden terpilih” pada tanggal 14 Desember. Mungkin sore atau malam hari. Yakni ketika para pemegang ”kursi” electoral vote berkumpul untuk memilih presiden.

Maka sebenarnya, secara hukum, Presiden Amerika itu tidak dipilih langsung oleh rakyat. Tapi dipilih oleh para pemegang ”kursi” electoral vote.

Seperti Anda sudah tahu, Amerika itu dibagi ke dalam 538 daerah pemilihan. Yang di sana disebut electoral vote. Maka barang siapa memenangkan 270 dapil berarti ia menang.

Biden telah memenangkan 306 dapil. Trump hanya memenangkan 232 dapil. Dapil-dapil itulah yang akan berkumpul tanggal 14 Desember. Mereka, 538 dapil itu, memilih presiden Amerika Serikat. Dalam sejarah Amerika belum pernah terjadi dapil yang dimenangkan A memilih capres B.

Maka sebenarnya tanggal 14 Desember nanti itu hanya formalitas hukum. Dan Trump memegang formalitas itu. Maka ia tidak setuju Biden dinyatakan sebagai presiden terpilih sekarang. Pemilihan presiden belum dilakukan. Yang terjadi tanggal 3 November lalu itu adalah pemungutan suara.

Bahkan Trump sampai mengecam Biden. Yakni ketika Biden mulai menyusun kabinet. Bagaimana bisa belum terpilih sudah mengumumkan siapa anggota kabinetnya.

Yah, suka-suka Trump mau ngapain saja. Apalagi, berdasar logikanya tadi, ia tetap masih presiden Amerika yang efektif sampai tanggal 20 Januari depan. Ia masih bisa melakukan apa saja sebagai presiden sampai tanggal itu. Masa jabatan 4 tahun, baginya, adalah sampai tanggal itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan