Pengamat: Pemprov Jabar Masih Lemah di Penyerapan Belanja

BANDUNG – Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan (Unpas) Acuviarta Kartabi, menyarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) memaksimalkan anggaran pemulihan ekonomi.

Diketahui, Pemprov Jabar berencana menyiapkan anggaran Rp 1,1 triliun untuk upaya pemulihan ekonomi di 2021. Serta program padat karya yang melibatkan masyarakat secara langsung dengan nilai Rp 1,6 triluin  untuk 2,6 juta orang.

“Ya, Rp 1,1 triliun cukup besar untuk pemulihan ekonomi. Asal terserap. Kadang-kadang sama seperti pusat dianggarkan juga cukup besar. Namun, daya serapnya sangat lemah kan gitu,” ucap Acuviarta saat dihubungi Jabar Ekspres, Kamis (6/8/2020).

Ekonom kondang itu pun menilai, saat ini penyerapan belanja ekonomi di Jabar sangat lemah. Terlebih, program Nasional yang di Jabar terkait ekonominya belum dirasakan dampaknya.

“Apalagi saya meragukan realisasi belanja ekonomi Pemprov itu tanpa direaliasikan secara baik. Jadi menurut saya program nasional saja yang di Jawa Barat terkait ekonominya sampai hari ini belum ada yang betul-betul dirasakan dampaknya,” tegasnya.

“Saya perlu tanya misalkan, terkait dengan program di Provinsi Jawa Barat, mereka skemanya seperti apa sampai hari ini. Saya tidak melihat skema di luar Jaring Pengaman Sosial (JPS),” imbuhnya.

Disinggung mengenai ekonomi Jabar Triwulan II-2020 terkontraksi -5,98 persen (Y on Y) dan -4,95 persen (q to q), dirinya melihat refleksi dari keterpurukan ekonomi akibat dampak Covid-19.

“Hampir semua sektor mengalami pertumbungan negatif, baik itu secara (Y on Y) maupun secara (q to q). Ya hanya tiga sektor yang masih positif. Pertama sektor pertanian, kedua sektor informasi dan komunikasi, dan ketiga jasa pendidikan,” bebernya.

Dari hal tersebut, ungkap dia, semua aktivitas ekomoni berkurang dan terdesak. Jika dilihat dari sektor jasa, terutama sektor paling terpukul seperti perusahaan negetif sampai di atas 40 persen.

“Jadi itulah refleksi dan itu saya kira harus diperhatikan oleh pemerintah secara betul-betul dalam rangka menyelamatkan ekonomi dalam triwulan ke III,” pungkasnya. (mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan